Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaDaerah

Bupati Abdya Sarankan Reuni Alumni di Sekolah Dibungkus dengan Diskusi tentang Daerah

190
×

Bupati Abdya Sarankan Reuni Alumni di Sekolah Dibungkus dengan Diskusi tentang Daerah

Sebarkan artikel ini
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.

GLOBAL BLANGPIDIE – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim menyarankan agar acara reuni akbar alumni yang dibuat di sekolah dapat dikemas dengan rangkaian kegiatan forum diskusi mengupas berbagai persoalan yang ada di daerah.

Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan pada acara reuni akbar alumni lintas generasi di komplek sekolah SMAN 1 Abdya, Blangpidie, Minggu (20/3/2022).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Saya sarankan kedepan jika ada buat lagi acara seperti ini, coba para alumni bikin acara forum diskusi kecil yang membahas berbagai persoalan-persoalan topik daerah yang urgen,” kata Akmal.

Menurut Bupati, hal itu akan lebih menarik, sebab forum tersebut bisa mengakomodir pemikiran, ide dan gagasan-gagasan cerdas dari para alumnus yang nantinya sangat dibutuhkan dalam rangka untuk kemajuan daerah kedepan.

“Karena itu, ini adalah lumbungnya orang-orang hebat dan terbaik daerah. Dan Abdya sangat membutuhkan para pemikir-pemikir yang selama ini kita alpa, para pemikir yang bagus, untuk melahirkan terobosan-terobosan yang tidak biasa-biasa saja, tujuannya untuk kemajuan daerah,” katanya.

Baca Juga :   138 Mahasiswa STIT dan STKIP Muhammadiyah Abdya Diwisuda

Sementara, tambah Akmal, segudang potensi itu ada di Abdya. Hanya saja tinggal bagaimana bisa dihimpun dan di organizing secara baik.

“Menurut saya, satu hal yang menarik kalau bicara dari sisi potensi sebetulnya tidak ada yang luar biasa, biasa-biasa saja, akan tetapi di Abdya punya potensi-potensi yang bisa dikembangkan secara maksimum,” ujarnya.

Ia memberikan contoh, kabupaten tetangga Nagan Raya dan Aceh Barat memiliki lahan tambang yang bagus, dan punya lahan datar yang beberapa kali lipat jauh dari Abdya. Sementara, kata Bupati, Abdya justru tidak memiliki potensi sebagus itu.

Bupati juga menyebut, Abdya adalah salah satu negeri dengan PAD terkecil di Aceh. Kendati demikian, daerah Abdya punya kestabilan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan 23 kabupaten kota lainnya di Aceh.

“Dalam laporan departemen keuangan, Abdya memiliki tingkat kestabilan keuangan terbaik nomor satu di Aceh dan nomor dua Langsa,” katanya.

Dia mengaku, selama 5 tahun terakhir menjabat Bupati Abdya tidak akan meninggalkan sepeser utang pun kepada pemerintah. Karena itu, Bupati mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas sikap disiplin dan pengertian tinggi, walaupun dalam situasi dilanda pandemi yang berat.

Baca Juga :   Al- Imtiyaaz Berangkatkan 60 Jamaah dari Abdya Umroh ke Mekkah

“Banyak daerah lainnya di Aceh, untuk menggaji karyawannya yang honor saja sudah tidak mampu. Provinsi juga demikian sudah menguranginya,” jelas Akmal.

Ia bahkan menyebut, banyak daerah lain yang mengerjakan proyek pembangunan tahun ini, namun bayarnya tahun depan. Namun, daerah Abdya, kata Bupati, sampai saat ini masih dalam kondisi keuangannya stabil.

“Saya ucapkan terimakasih pada semua pihak telah melakukan disiplin anggaran, terutama kepada DPRK. Tidak ada spekulasi anggaran di Abdya, dan Alhamdulillah kita aman,” tegasnya.

Bupati mengungkapkan, di SMAN 1 Abdya ini telah melahirkan think tank atau pemikir-pemikir terbaik yang luar biasa, tinggal hanya saja bagaimana bisa dipersatukan untuk mencapai kemajuan daerah.

Menurut Akmal, dari dulu hingga sekarang sudah sangat sedikit orang-orang Abdya yang menduduki jabatan-jabatan penting di lingkungan pemerintahan provinsi Aceh. Padahal orang-orang Abdya banyak yang cerdas-cerdas.

Ia berharap hal itu bisa menjadi bahan evaluasi dan renungan bagi para alumni SMAN 1 Abdya. “Orang Abdya jauh lebih pintar-pintar dan cerdas-cerdas, tapi apa yang kurang,”? cetusnya.

Baca Juga :   Terharu, Tiga Kandidat Calon Keuchik Durian Rampak Susoh Dipeusijeuk

“Kita cenderung saling bersaing dengan sesama sendiri. Istilahnya kalau bahasa kita dulu guruden. Si A guruden si B, si B guruden si C,” ungkap mantan wartawan senior ini.

Hal itu kata Akmal, sudah menjadi kebiasaan dan tradisi yang tidak baik yang cenderung dilakukan dan dipertontonkan oleh orang-orang di daerah sendiri dengan sesamanya.

Selain itu, lanjut Akmal, tanpa disadari upaya pengkaderan di daerah juga diabaikan, ketika ada putra-putri terbaik Abdya naik dan berkarir ke tingkat level atas, namun tidak ada dukungan.

Kesempatan itu, Bupati yang akan habis masa jabatannya pada Agustus 2022 ini juga berpesan, kepada para alumnus SMA yang merupakan think tank atau pemikir-pemikir hebat Abdya diharapkan mampu memformulasikannya ke arah yang lebih baik ke depan.

“Akhirnya, saya ucapkan selamat reuni alumni, semoga ke depan kegiatan ini ada forum diskusi kecil yang bisa mendiskusikan persoalan-persoalan di Abdya,” tutup Bupati Akmal. (*)