Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaDaerah

Perdana di Abdya, Gampong Lhung Tarok Gelar Musdes Penetapan KPM BLT DD 2022

192
×

Perdana di Abdya, Gampong Lhung Tarok Gelar Musdes Penetapan KPM BLT DD 2022

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Gampong Lhung Tarok, Kecamatan Blangpidie, Abdya menggelar Musdes Penetapan Calon KPM BLT DD 2022 di Aula Kantor Keuchik Gampong setempat, Selasa (15/2/2022). FOTO: GLOBAL/SALMAN.

GLOBAL BLANGPIDIE – Pemerintah Gampong Lhung Tarok, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sukses menggelar Musyawarah Desa (Musdes) penetapan Calon penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun 2022.

Kegiatan Musdes tersebut berlangsung di Aula Kantor Keuchik gampong setempat, Senin (15/02/2022).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pj Keuchik Gampong Lhung Tarok, Jasmi Wali dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksanakannya musdes ini dalam rangka verifikasi, validasi dan menetapkan calon keluarga penerima manfaat (KPM) BLT DD untuk tahun anggaran 2022.

Sebelumnya, tambah Jasmi, pihaknya bersama Tuha Peut telah menetapkan sebanyak 51 keluarga penerima manfaat (KPM) BLT DD pada tahun 2021 lalu.

“Dalam musyawarah ini kita kembali menetapkan keluarga penerima bantuan BLT DD untuk masa tahun anggaran 2022. Saya berharap dalam penjaringan calon penerima bantuan tunai dana desa ini agar diverifikasi dan divalidasi dengan benar, supaya tidak ada tumpang tindih nantinya,” ujar Jasmi.

Ia mengungkapkan, sejak bergulirnya bantuan sosial (bansos) COVID-19 ini kepada masyarakat, banyak sekali persoalan yang muncul di tengah masyarakat, salah satunya adalah tidak singkronnya data penerima bantuan yang dikucurkan pemerintah melalui berbagai kementerian/instansi lainnya.

Baca Juga :   Dari Dana Desa, Gampong Lhung Tarok Abdya Rehab Rumah Dhuafa

“Seperti bansos yang dikucurkan oleh Kementerian Sosial, misalnya BST yang penyaluran via Pos, sembako atau BPNT dan juga termasuk PKH. Lantaran tidak adanya singkronisasi data penerima bansos tersebut, sehingga mengakibatkan banyak warga akhirnya tumpah tindih menerima bantuan,” jelasnya.

Karena itu, Jasmi berharap kepada warga yang nantinya telah ditetapkan dalam musyawarah desa ini sebagai calon penerima bantuan BLT DD agar kedepan tidak menerima lagi jenis bantuan apapun dari pemerintah.

“Jika kelak mendapat bantuan lain dari pemerintah, maka bantuan tersebut akan ditahan. Kalau dapat sembako melalui program BPNT maka saya intruksikan kepada pendamping sembako agar kartu sembakonya jangan diberikan kepada masyarakat bersangkutan,” tegas Jasmi.

Sementara itu, TA TPP Kemendes Wilayah Abdya, Fitriadi dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa, musdes penetapan calon KPM BLT DD di Gampong Lhung Tarok ini merupakan yang pertama dan perdana dilaksanakan di Kabupaten Abdya.

“Ini adalah musdes penetapan KPM BLT DD 2022 yang pertama di Abdya, mudah-mudahan nanti bisa dilanjutkan oleh gampong-gampong lainnya di Abdya,” kata Fitriadi.

Dia menjelaskan, penetapan penerima BLT yang dialokasikan dari Dana Desa merunut dari Perpres Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2022, serta PMK Nomor 190/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa.

Baca Juga :   Eratkan Silaturahmi, SMA 1 Blangpidie Abdya Akan Adakan Reuni Akbar Alumni

“Dana Desa per kabupaten/kota di tentukan penggunaannya untuk program perlindungan sosial berupa BLT DD paling sedikit 40 persen, program ketahanan pangan paling sedikit 20 persen dan dukungan pendanaan penanganan Covid-19 paling sedikit 8 persen dari total pagu Dana Desa wajib dianggarkan,” terangnya.

Fitriadi menguraikan, syarat penerima manfaat BLT DD 2022 merupakan keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di gampong bersangkutan, dan diprioritaskan untuk keluarga miskin yang termasuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

“Kalau di Abdya kita tidak ada kategori keluarga miskin dengan tingkat kemiskinan ekstrem,” imbuhnya.

Syarat selanjutnya, adalah kepala keluarga yang kehilangan mata pencaharian, mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis, keluarga miskin penerima jaring pengaman sosial lainnya yang terhenti memperoleh bantuan, baik yang bersumber dari APBA, maupun APBN.

“Kemudian, keluarga miskin yang terdampak pandemi virus Covid-19, dan belum menerima bantuan dari pemerintah, serta rumah tangga dengan anggota keluarga tunggal atau lanjut usia,” sambungnya.

Lebih lanjut, kata Fitriadi, data penerima BLT DD 2022 yang sudah diputuskan dalam musyawarah desa ini dituangkan dalam lampiran Peraturan Keuchik atau Keputusan Keuchik.

Baca Juga :   Gelar FGD, Pemerintah Aceh Gandeng USK Antispasi Banjir di Aceh Utara

Dalam Peraturan atau Keputusan Keuchik tersebut harus memuat beberapa kolom yakni nama, alamat KPM, rincian KPM berdasarkan jenis kelompok pekerjaan, dan jumlah KPM.

“Peraturan atau Keputusan Keuchik itu nantinya disampaikan kepada Dinas DPMP4 Abdya dalam bentuk soft copy untuk selanjutnya direkam pada OMSPAN Kemenkeu RI sebagai persyaratan penyaluran penyaluran BLT Desa tahun anggaran 2022 paling lambat akhir bulan Februari ini,” tutur Fitriadi.

Dalam musdes tersebut, para peserta sepakat menetapkan calon KPM BLT DD tahun 2022 berjumlah 108 KPM, diantaranya berasal dari data lama 2021 sebanyak 51 KPM kemudian ditambah data keluarga baru yang berjumlah 57 KPM.

Musdes tersebut dihadiri Ketua Tuha Peut, Tarmizi bersama anggota, Tuha Lapan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, keterwakilan kelompok perempuan, dan aparatur gampong Gampong Lhung Tarok.

Selain itu, juga turut hadir Tenaga Ahli (TA) TPP Kemendesa PDTT Wilayah Abdya, Fitriadi dan Nuzuli, Koorcam Pendamping Desa Blangpidie, M. Tahir, PD Affan Arafat, dan PLD Salman Syarif, serta Pendamping TKSK Amrizal, dan jajaran Pendamping PKH dari Kementerian Sosial. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *