Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaHeadlineNasional

Secara Hisab, Kemenag: Hilal Lebaran Idul Fitri 1443 H Terlihat pada 1 Mei 2022

220
×

Secara Hisab, Kemenag: Hilal Lebaran Idul Fitri 1443 H Terlihat pada 1 Mei 2022

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi-Rukyatul Hilal dan Hisab

GLOBAL JAKARTA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin menyatakan hilal lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1443 H akan terlihat pada 1 Mei 2022.

Hal itu, katanya, berdasarkan kriteria baru yang ditetapkan menurut kesepakatan tiga Negara yang terhimpun dalam MABIMS yakni Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura di atas 3 derajat.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kamaruddin menjelaskan, alasan tersebut karena posisi hilal di Indonesia saat sidang Isbat (penetapan) penentuan lebaran Hari Raya Idul Fitri 1443 H pada 1 Mei 2022 mendatang sudah terlihat secara hisab.

Kamaruddin merincikan, bahwa tinggi hilal di Indonesia pada 1 Mei 2022 mendatang antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat

Baca Juga :   Muhammadiyah Tak Diundang pada Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1443 H

“Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS,” ujar Kamaruddin seperti dilansir CNN Indonesia, Senin (25/4/2022).

Kriteria MABIMS merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni tinggi hilal 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Pada Kriteria baru MABIMS ini dijelaskan imkanur rukyat atau terlihatnya hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Baca Juga :   Pemerintah Aceh Raih Juara Umum Anugerah Adinata Syariah 2022

Ditambahkan Kamaruddin, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat dengan menggunakan metode hisab dan rukyat.

“Nantinya, posisi hilal awal bulan Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia,” kata dia.

Kamaruddin menjelaskan, metode rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang Isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H.

Kamaruddin mengaku telah menyampaikan penjelasan tersebut dalam pertemuan pakar falak MABIMS yang berlangsung secara daring pada Kamis, (21/4/2022) lalu.

Dalam pertemuan itu, Ia menyampaikan, penerapan kriteria baru MABIMS diharapkan memunculkan formulasi dan gagasan yang bermanfaat bagi umat Islam di negara-negara anggota MABIMS.

Baca Juga :   Ini Alasan Kemenag Tak Undang Muhammadiyah di Sidang Isbat

“Kita perlu menciptakan suasana yang kondusif bagi umat Islam, khususnya di bidang hisab rukyat. Kami berharap, forum ini bisa menghasilkan ide-ide yang cemerlang untuk mendukung kemajuan hisab rukyat di dunia Islam secara umum,” ujarnya.

Atas dasar tersebut, maka Kementerian Agama akan menggelar sidang Isbat 1 Syawal 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022 petang.

Seperti biasanya, sidang itu akan berlangsung di kantor Kementerian Agama akan didahului proses pengamatan hilal yang dilakukan di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.(*)

Sumber: CNN Indonesia

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *