“Gampong harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya khususnya perempuan dan anak, memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta tersedia sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak,” terang Taufik Riswan putra kelahiran Aluebilie itu.
Direktur KAPHA Aceh itu juga menjelaskan bahwa, DRPPA merupakan model Desa yang dikembangkan oleh Kementerian PPPA untuk menjawab lima arahan Presiden RI yang dimulai dari tingkat desa, yakni;
1) Peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan berperspektif gender.
2) Peningkatan peran ibu/keluarga dalam pengasuhan/ pendidikan anak.
3) Penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
4) Penurunan pekerja anak.
5) Pencegahan perkawinan anak.
“Selain itu, DRPPA juga diharapkan dapat memperkecil kesenjangan gender, serta meningkatkan peran aktif perempuan terutama dalam bidang politik, pengambilan keputusan dan ekonomi,” asanya.
Sebagai Fasilitator KLA Propinsi Aceh, Taufik Riswan juga mengajak dan mendukung kemajuan Kabupaten Kota, untuk terus berinovasi dalam menwujudkan pembangunan berbasis Hak Anak, dan Ramah Perempuan, sehingga proses pembangunan itu dapat di ukur keberhasilannya.
“Dengan pembangunan dan pengembangan DRPPA, kita dapat melihat sejauh mana kebijakan di desa mengatur tentang implementasi DRPPA, meningkatnya perempuan wirausaha di desa, meningkatnya keterwakilan perempuan di struktur Gampong maupun di kelembagaan Tuha Peut, meningkatnya partisipasi perempuan dan anak dalam proses pembangunan Gampong, meningkatnya peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak, tidak ada anak yang bekerja, tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18 tahun, serta tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jika terjadi kekerasan, maka perempuan dan anak korban kekerasan mendapatkan layanan yang komprehensif,” paparnya.
Senada, Kepala Bappeda Kabupaten Nagan Raya, Rahmatullah, SSTP. MSi, pada kesempatan penyampaian materinya juga menyampaikan, Musrena tersebut merupakan salah satu indikator penting dalam menampung aspirasi perempuan dan anak, agar ide dan gagasan mereka masuk dalam perencanaan pembangunan daerah.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp