Turut hadir dalam acara ini Kakankemenag Aceh Utara H. Fadli, S.Ag., M.Si., para kepala seksi dan penyelenggara, perwakilan FPMI Provinsi Aceh, para kepala madrasah, kepala KUA se-Aceh Utara, pengurus DWP Kemenag Aceh Utara, serta para ASN di lingkungan Kemenag.

Dengan pengukuhan ini, diharapkan peran Bunda Inklusi dapat menjadi jembatan yang menghubungkan kepentingan peserta didik berkebutuhan khusus dengan kebijakan dan layanan pendidikan yang berpihak dan adaptif. Sinergi yang kuat antara keluarga, madrasah, dan pemerintah diyakini mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, empatik, dan berkeadilan. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp