Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaDaerah

PKK Aceh Launching Posyandu Terintegrasi

191
×

PKK Aceh Launching Posyandu Terintegrasi

Sebarkan artikel ini

GLOBAL JANTHO – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh, Dyah Erti Idawati, melaunching Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Terintegrasi di Gampong Bung Sidom, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Senin (21/3/2022).

Dalam sambutannya, Dyah mengatakan, Posyandu Terintegrasi adalah pelayanan sosial dasar keluarga yang mencakup semua aspek, seperti pelayanan kesehatan yang mencakup pemantauan tumbuh-kembang anak, dan pencegahan serta penanganan stunting yang dilakukan secara koordinatif dan terintegrasi serta saling memperkuat antar program.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Selain itu, Dyah juga mengatakan, dengan adanya Posyandu terintegrasi, juga akan semakin mempermudah masyarakat setempat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Sehingga hal itu diharap akan mampu mendukung menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKBI) dan stunting.

“Dengan Posyandu terintergrasi akan memudahkan segala pelayanan mulai dari kesehatan, pendidikan hingga pola asuh anak,” ujar Dyah.

Untuk itu, dibutuhkan partisipasi dan kontribusi semua pihak agar pelayanan ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, tentunya dengan dukungan kebijakan dan penganggaran dari gampong.

Baca Juga :   Eratkan Silaturahmi, Alumni SMAN 1 Sinabang Gelar BUKBER Bareng

Kemudian, kader posyandu juga harus berperan aktif dalam memberikan pelayanan, sehingga angka cakupan partisipasi meningkat dan memuaskan. Dengan begitu masyarakat akan nyaman.

Dyah menambahkan, pada pelayanan posyandu terintegrasi ini, para kader juga diminta untuk menitik fokuskan pada program pencegahan dan penanganan stunting, melalui Rumoh Gizi Gampong. Sebab, saat ini angka stunting di Aceh Besar dinilai tinggi.

Baca Juga :   BPS Aceh Utara Gelar Pelatihan Pendataan Awal Regsosek 2022

“Tidak harus ada bangunannya, namun program kerja dan gerakan melalui pengetahuan yang berikan bisa memberikan pencerahan bagi masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Dyah, pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan sedari dini mungkin, di mulai dari tingkat gampong, khususnya pada anak usia di bawah 2 tahun, karena pada usia tersebut masih bisa diperbaiki. Dengan begitu generasi akan terbebas stunting dengan tujuan menciptakan generasi yang unggul dan cemerlang mampu dicapai. (*)