Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
Daerah

Direktur PNL dan Kepala BPMA Teken MoU Pengembangan SDM Migas

221
×

Direktur PNL dan Kepala BPMA Teken MoU Pengembangan SDM Migas

Sebarkan artikel ini

Lhokseumawe, Acehglobalnews — Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Ir. Rizal Syahyadi, ST. M.Eng.Sc dan Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Teuku Mohammad Faisal, ST. MM sepakat menandatangani nota kesepahaman atau MoU di Aula Lantai Gedung Utama kampus PNL di sela sela kegiatan Seminar Nasional ke-6 PNL, Rabu (09/11/2022).

Direktur PNL Rizal Syahyadi mengatakan, bahwa MoU ini bermaksud untuk pengembangan SDM di bidang Migas, Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“MoU ini juga mencakup pemanfaatan dan peningkatan kualitas atau Kompetensi SDM para pihak, begitu juga dukungan kegiatan magang industri mahasiswa, penelitian dan pengabdian, kuliah umum, kuliah tamu dan dosen industri. Begitu juga pengembangan kurikulum pendidikan vokasi maupun kesepakatan lain yang akan disepakati,” Ungkap Ketua PII Lhokseumawe ini.

Sementara itu, Kepala BPMA Teuku Mohammad Faisal menyampaikan, bahwa MoU yang ditandatangani akan berlangsung selama 5 tahun kedepan. Dan tujuannya untuk mendukung peningkatan kualitas dan kemajuan di bidang pendidikan, maupun untuk menunjang capaian visi dan misi baik PNL dan BPMA.

Baca Juga :   Pj Bupati dan Kejari Abdya Teken MOU Bidang Hukum PTUN

“Semoga dengan adanya MoU ini dapat menjawab tantangan mahasiswa kedepan dalam rangka meningkatkan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” terangnya.

Faisal menambahakan, melalui MoU ini diharapkan dapat saling mendukung demi kemajuan Aceh ke depan.

Baca Juga :   Tingkatkan Kerjasama, PT PIM Gandeng Politeknik Negeri Lhokseumawe

“Semoga dengan adanya MoU BPMA dan instansi/lembaga penddkan diharapkan menjadi pondasi kedua belah pihak, terkait dalam berkonstribusi untuk pembangunan dan peningkatan SDM Aceh. Demi kemajuan Aceh ke depan,” katanya.

“MoU ini dapat menjadi pondasi terkait dalam hal berkonstribusi untuk pembangunan dan peningkatan SDM Aceh. Untuk detail program kerjasama yang akan dikolaborasikan/disinergikan selanjutnya akan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS),” pungkasnya. (*)