BLANGPIDIE – Kondisi proses belajar mengajar (PBM) di SMP Babul Istiqamah Jalan Letkol H. BB. Djalal, Padang Hilir Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sangat memprihatikan.

Pasalnya, sudah bertahun-tahun sekolah yang berada dibawah Yayasan tersebut melewati proses belajar mengajar (PBM) hanya dengan mengandalkan dua ruang kelas saja.

Akibat itu, puluhan siswa-siswi baru di sekolah setiap tahunnya harus menumpang di ruangan lain untuk mengikuti PBM dengan cara antri masuk kelas, hal ini dikarenakan kursi dan meja terbatas (tidak tersedia).

Pantauan Acehglobal, SMP Babul Istiqamah hanya menyediakan fasilitas ruangan, bangku dan meja untuk siswa kelas 2 dan 3. Apabila dilihat kondisinya fasilitas tersebut sudah tidak layak guna lagi.

Sementara itu, untuk siswa tahun ajaran baru lulusan tahun ini khususnya kelas I, mereka terpaksa harus bersabar dengan aturan mengantri masuk kelas.

“Karena, persoalan meja dan kursi yang terbatas anak-anak harus antri masuknya,” kata Novi, salah seorang guru di Sekolah Babul Istiqamah, pada Jumat (28/7/2023) pagi.

lebih lanjut, Novi mengaku, akibat kekurangan kursi dan meja di sekolah, 45 siswa terpaksa dibagi dua kelompok dan masuk secara bergantian. “kami membagi kelas yaitu I A. dan I B. Untuk mensiasati keadaan,” imbuhnya.

Novi, Guru yang membidangi mata pelajaran PPKn itu, menyempatkan sedikit waktu bercerita prihal gedung sekolah, sarana dan prasarana di SMP Babul Istiqamah.

Kata Novi, saat ini yang paling penting baginya adalah tersedianya satu ruang kelas. Dengan begitu, pihaknya tidak lagi menggunakan ruang kelas pinjaman untuk melaksanakan kegiatan PBM.

“Selama ini kami menggunakan ruang kelas di lantai dua milik Dayah (Pesantren) disini. Jujur saya merasa cemas dengan kondisi dinding ruang yang terbuat dari triplek dan juga sudah berlubang,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Babul Istiqamah, Kaharuddin, SPd saat dikonfirmasi Acehglobal membenarkan perihal kondisi sarana dan prasarana di sekolah tersebut.

“Ya, memang demikian adanya, tapi jika soal kekurangan meja dan kursi saat ini sedang kami upayakan. Insya Allah minggu depan sudah didatangkan ke sekolah,” kata Kaharuddin.

Menyangkut kondisi ruang kelas yang tak layak digunakan lagi, Kepsek Babul Istiqamah belum bisa memastikan kapan ruang tersebut bisa dibangun. Namun, ia mengaku sudah pernah membahas persoalan itu dengan Dinas Pendidikan Abdya.

“Saya sudah dipanggil oleh Kadis Pendidikan. InsyaAllah di tahun 2024 mendatang sekolah kita akan mendapatkan bantuan ruang kelas baru sekaligus mobiler,” sebutnya.

Di akhir percakapan, Kaharuddin berharap agar apa yang sudah dijanjikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Abdya tersebut dapat terealisasi tepat waktu.

“Semoga Allah tetapkan yang terbaik untuk sekolah kita, mudah mudahan apa yang disampaikan oleh pihak dinas pendidikan akan terwujud di tahun 2024 mendatang,” pungkasnya.(*).

Editor: Redaksi