Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaDaerah

TP-PKK Aceh Selatan Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah

479
×

TP-PKK Aceh Selatan Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah

Sebarkan artikel ini
Pj Ketua TP-PKK Aceh Selatan, Yuliani Irvana, S.Tr.Keb, memberikan sambutan pada pelatihan pengelolaan sampah (pembuatan eco enzyme dan banana circle) di Hall Pondok Bupati Aceh Selatan, Selasa (24/10/2023). Foto: Acehglobal/Ist.

Tapaktuan – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh Selatan menggelar pelatihan pengelolaan sampah (pembuatan eco enzyme dan banana circle) di Hall Pondok Bupati Aceh Selatan, Selasa (24/10/2023).

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Pj Ketua TP-PKK Aceh Selatan, Yuliani Irvana, S.Tr.Keb. Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua Pokja Kabupaten, Ketua Pokja 3 Kecamatan, dan Gampong, serta anggota lainnya.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dalam sambutannya, Yuliani Irvana menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengelola sampah rumah tangga. Sampah merupakan masalah yang serius yang dapat berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Ia menjelaskan, polusi sampah plastik adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia, diproyeksikan oleh UNEP bahwa pada tahun 2024 nanti akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.

Baca Juga :   40 Unit Alsintan Rusak di Distanpan Abdya Disarankan Dilelang

“Resolusi yang di adopsi disebut sebagai resolusi polusi plastik yang secara spesifik membahas soal penanggulangan polusi plastik dalam satu siklus penuh mulai dari sumbernya sampai berakhir di laut,” kata Yuliani Irvana.

Pada pelatihan tersebut, ibu-ibu PKK diajarkan cara membuat eco enzyme dan banana circle. Eco enzyme adalah cairan fermentasi yang dapat digunakan sebagai pestisida alami dan pupuk organik.

Baca Juga :   Drs H Azhari Dilantik sebagai Kepala Kanwil Kemenag Aceh

Banana circle adalah lubang tanah yang dikelilingi oleh pohon pisang. Lubang ini digunakan untuk menampung sampah organik, seperti sisa makanan dan sayuran.

Yuliani berharap dengan adanya pelatihan ini ibu-ibu dapat mengolah sampah rumah tangga sendiri dan mandiri dalam pengolah sampah rumah tangga, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan mengurangi volume sampah dan menjadi sampah nilai ekonomis yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.(*)

Editor : Salman