Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
Internasional

Biadab! Masjid di Bom saat Shalat Ashar, 100 Orang Tewas

489
×

Biadab! Masjid di Bom saat Shalat Ashar, 100 Orang Tewas

Sebarkan artikel ini
Petugas keamanan memeriksa lokasi ledakan masjid di dalam markas polisi di Peshawar pada 30 Januari 2023. (Foto: AFP via Getty Images/MAAZ ALI)

Islamabad – Serangan bom bunuh diri menimpa sebuah masjid saat ratusan jemaah sedang melaksanakan sholat Ashar pada Senin di Peshawar, Pakistan. Akibatnya, dalam update terbaru Rabu, korban yang meninggal dalam peristiwa itu dilaporkan terus bertambah.

Menurut informasi yang diperoleh dari korban di Rumah Sakit Lady Reading, tercatat setidaknya 100 orang meninggal dalam serangan ini.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Harapan para keluarga untuk menemukan jamaah yang selamat pun sirna. Foto dan video menunjukkan betapa parahnya kerusakan yang terjadi pada masjid, dengan dinding yang hancur berkeping-keping dan jendela kaca dan panel yang rusak akibat ledakan kuat.

Baca Juga :   Sepekan Lebih Ivansi Ukraina, Pasukan Rusia Masih Tak Mampu Rebut Kyiv

Sebelumnya pada Selasa kemarin, sebanyak 87 orang dilaporkan tewas akibat bom bunuh diri itu, 57 orang lainnya dirawat dan 7 dalam kondisi kritis, menurut laporan rumah sakit.

“Sebanyak 87 orang tewas dan 57 orang dirawat, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis,” kata pejabat rumah sakit Mohammad Asim, dikutip CNBC Indonesia dari Reuters, Selasa (1/2/2023).

Baca Juga :   Zelensky Tuduh Rusia Sewa Pembunuh dari Suriah untuk Hancurkan Orang Ukraina

Peristiwa Ini menjadi salah satu serangan terbesar di negara Pakistan dan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

Peshawar, yang berada di barat laut Pakistan, telah lama menjadi target aktivitas militan.

Bulan Maret, seorang pembom bunuh diri ISIS menyerang masjid minoritas Syiah, yang menewaskan 64 orang dan menjadi serangan teror termatikan di Pakistan sejak 2018.

Tehreek-e-Taliban Pakistan, cabang domestik Taliban, juga aktif di sana. Sejak Taliban bangkit di Afghanistan, Islamabad menuduh mereka gagal mengamankan perbatasan, memungkinkan pejuang untuk melakukan serangan dan melarikan diri.

Baca Juga :   Pj Bupati Abdya Resmikan Lima BUMDesma

Institute for Peace Studies mencatat bahwa selama 12 bulan pertama pemerintahan Taliban di Afghanistan, Pakistan mengalami peningkatan 50% serangan militan, terfokus di provinsi perbatasan barat.

Perdana Menteri Shebaz Sharif mengutuk keras serangan ini dan menyatakan bahwa pelaku tidak memiliki hubungan dengan Islam. Ibu kota Islamabad juga dalam situasi keamanan tinggi, dengan polisi memperketat pengawasan masuk dan keluar kota. (*)