Hendra juga menyoroti angka undecided voter yang mencapai 24,3% dalam survei LSI terbaru ini. Ia mengungkapkan bahwa angka ini mencerminkan kegagalan penyelenggara survei dalam menggali aspirasi sesungguhnya dari calon pemilih, terlebih pada rentang waktu kurang dari sebulan dari jadual pemungutan suara.
“Angka undecided voter sebesar ini menunjukkan rendahnya kualitas enumerator lapangan dalam menggali pilihan responden. Besar kemungkinan sebagian responden tidak berani menyatakan pilihannya, bukan karena belum menentukan pilihan,” ujarnya.
Dengan angka undecided voters yang menyentuh angka 24,3, Hendra melihat masih ada peluang besar untuk mengonsolidasikan dukungan dari massa mengambang.
“Kami yakin masyarakat Aceh, khususnya yang belum menentukan pilihan, akan memilih berdasarkan pertimbangan rasional. Pasangan Bustami-Fadhil adalah pilihan terbaik untuk membawa perubahan yang nyata di Aceh,” ujarnya optimis.
Ia juga menyebutkan bahwa tim Bustami-Fadhil telah memperkuat sosialisasi langsung ke masyarakat untuk menyampaikan program kerja mereka secara lebih mendalam.
“Kami hadir di tengah rakyat untuk mendengar keluhan mereka, menyerap aspirasi, dan menawarkan solusi yang relevan,” kata Hendra.
Pasangan Bustami-Fadhil memiliki program-program unggulan yang jelas dan terukur, mulai dari pemberdayaan UMKM untuk menciptakan lapangan kerja baru, hingga peningkatan kualitas pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Di bidang infrastruktur, mereka menekankan pentingnya membangun konektivitas antarwilayah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah-daerah terpencil.
“Kami menawarkan solusi nyata untuk Aceh. Dengan stabilitas keamanan dan pembangunan infrastruktur yang terarah, kami yakin dapat membuka peluang investasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Hendra.
Ia juga menekankan pentingnya stabilitas keamanan yang inklusif sebagai fondasi pembangunan ekonomi. Pasangan Bustami-Fadhil memiliki visi membangun Aceh yang damai dan bersatu melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan aparat penegak hukum.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp