Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaDaerah

IMM Abdya Kritik Biaya Parkir di RSUTP

410
×

IMM Abdya Kritik Biaya Parkir di RSUTP

Sebarkan artikel ini
Ketua Bidang Kader PC IMM Abdya, Mukhlisin. Foto : Istimewa

Blangpidie, Acehglobal — Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Aceh Barat Daya (Abdya) mengkritik pembayaran biaya parkir yang diterapkan di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya, karena dinilai tidak efektif dan memberatkan masyarakat.

Menurut Ketua Bidang Kader PC IMM Abdya, Mukhlisin, biaya parkir di rumah sakit umum milik daerah tersebut tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat Abdya yang mayoritas tidak mampu.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Setiap masuk dan keluar rumah sakit, masyarakat harus membayar biaya parkir. Ini sangat memberatkan masyarakat yang mau keluar sebentar untuk mengambil keperluan di rumah,” kata Mukhlisin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/12/2023).

Ia mencontohkan, keluarga pasien yang menginap di rumah sakit harus membayar biaya parkir setiap kali keluar masuk. Padahal, mereka mungkin harus keluar masuk sampai lima kali dalam sehari untuk mengambil keperluan.

Baca Juga :   Rumah Janda Miskin di Abdya Hangus Terbakar, 1 Unit Mobil Taft Hilin Ikut Terpanggang

“Biaya parkir per sekali keluar itu Rp 2.000. Jika dikalikan lima kali, itu sudah Rp 10.000. Ini sangat memberatkan bagi warga yang tidak mampu. Apalagi, penjaga parkir mengatakan bahwa mereka menggunakan sistem komputer yang tidak bisa memberikan keringanan,” tutur Mukhlisin.

Mukhlisin menyarankan agar pemerintah kabupaten Abdya menerapkan sistem paket untuk biaya parkir di rumah sakit Teungku Peukan. Dengan sistem ini, masyarakat hanya perlu membayar sekali untuk parkir selama 24 jam.

Baca Juga :   LSM RKCA Desak DPRK Nagan Raya Segera Proses PAW 3 Komisioner KIP

“Kami meminta kepada pemerintah untuk memerhatikan keluh kesah masyarakat yang saat ini mulai merasa terbebani dengan biaya parkir di RSUTP. Kami harap pemerintah bisa memberikan solusi yang adil dan bijak,” pungkas Mukhlisin. (*)

Editor : Salman