Kerap Banjir, Ketua DPRK dan Pemkab Abdya Keruk Sedimen di Saluran Irigasi Sekunder Tangan-Tangan

Blangpidie, Acehglobal – Ketua DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), Roni Guswandi, meninjau langsung pekerjaan normalisasi saluran irigasi sekunder yang berada di Desa Kuta Bak Drien, Kecamatan Tangan-Tangan, Minggu (4/5/2025).

Jaringan irigasi yang mengaliri belasan hektar persawahan warga itu sudah sangat dangkal akibat sedimentasi. Sehingga mengakibatkan terjadinya banjir luapan.

“Kalau tidak ditangani segera, maka akan berefek pada areal persawahan produktif milik masyarakat. Selain itu, juga merendam sejumlah desa jika terjadinya banjir,” kata Roni Guswandi yang akrab disapa Abi Roni saat di lokasi peninjauan.

Menurut Roni, normalisasi dilakukan oleh Pemkab Abdya setelah pihaknya berkoordinasi langsung dengan Bupati Safaruddin. Ia mengungkapkan, saluran irigasi tersebut sudah mengalami sedimentasi parah akibat tumpukan kerikil dan lumpur yang menghambat aliran air.

“Saya sudah tinjau lokasi ini sejak Desember tahun lalu setelah mendapat keluhan dari masyarakat. Setelah kami sampaikan ke Pak Bupati, langsung ditindaklanjuti,” ujarnya.

Ia menjelaskan, material kerikil yang menumpuk menyebabkan air dari irigasi meluap ke jalan dan masuk ke area persawahan warga. Hal ini mengancam produktivitas petani, terutama saat curah hujan tinggi.

Lebih lanjut, Roni menyebut normalisasi ini merupakan langkah awal. Ke depan, pihaknya akan menggandeng Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas PUPR, serta Bappeda Abdya untuk membuat perencanaan jangka menengah terkait penanganan irigasi di kawasan tersebut.

“Perlu dibangun talut kiri-kanan, terutama di bagian hilir saluran yang mengarah ke Desa Blang Padang dan Mon Mameh,” katanya.

Abi Roni menambahkan, tim teknis dari instansi terkait akan diturunkan ke lokasi untuk membuat kajian lebih lanjut. Selain itu, Distanpan juga diminta menyusun laporan khusus untuk mendukung perencanaan perbaikan secara menyeluruh.

“Masalah pertanian tidak boleh dianggap sepele. Ini menyangkut ketahanan pangan yang menjadi fokus pemerintah pusat,” pungkasnya. (*)