“Dan juga KONI dulu sudah membentuk tim verifikasi turun ke cabor-cabor untuk anggaran pembinaan. Namun, hasil verifikasi tidak sesuai harapan cabor,” ungkapnya.
Saiful menyayangkan beberapa Cabor yang tidak lolos Pra-PORA justru mendapat apresiasi lebih besar daripada yang membawa pulang medali. Menurutnya, apresiasi terhadap atlet prestasi masih jauh dari layak.
“Kami yang membawa medali di PORA hanya diberi penghargaan kecil, sementara Cabor yang tidak berprestasi mendapat lebih besar,” tuturnya.
Dia menilai ketimpangan ini menjadi salah satu pemicu konflik dan perlu segera ditangani agar tidak berlarut-larut. Karena itu, KPO Abdya berharap KONI Aceh mengambil keputusan tegas demi perbaikan pengelolaan olahraga di Abdya.
Meski demikian, sebut Saiful, pihaknya tidak berniat menjatuhkan Ketua KONI. Pihaknya melemparkan keputusan itu ke KONI Provinsi Aceh.
“Biarlah KONI Provinsi Aceh yang mengambil keputusan, dan harapannya untuk menunda dulu pencairan anggaran hibah KONI tahun ini sampai konflik ini selesai,” pungkasnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan