Di posisi kedua, sambung Yanda, yaitu mantan Bupati Abdya periode 2012 – 2017, Jufri Hasanuddin dengan elektabilitas 25%. Jufri merupakan kader Partai Aceh memiliki basis suara yang kuat di akar rumput, sehingga ia memiliki peluang besar menuju “Abdya Satu” untuk kedua kalinya.

“Kerja-kerjanya yang tertunda semasa menjabat periode lalu bisa dilanjutkan jika ia terpilih sebagai Bupati Abdya. Selain itu, dukungan besar dari kalangan dayah dan perempuan, turut menjadi pilar utama dalam membangun momentum politiknya,” terang Yanda.

Sementara itu, posisi ketiga di tempati Sekda Abdya, Salman Alfarisi, dengan tingkat elektabilitas 21%. Orang nomor satu di jenjang birokrasi Pemkab Abdya ini di pastikan maju sebagai calon bupati Abdya.

Keyakinan publik terhadap majunya Salman dalam bursa Pilkada Abdya setelah beberapa hari terakhir ini, saat melakukan pendaftaran penjaringan calon bupati melalui partai Golkar, Demokrat dan Partai NasDem.

“Dukungan dari kalangan pelaku usaha dan pelaku ekonomi memperkuat citra Salman Alfarisi sebagai pemimpin yang progresif dan berpeluang membawa ekonomi daerah kearah yang lebih maju,” tambah Yanda.

Selanjutnya pada posisi ke-empat Romi Syah Putra dan kelima H Said Syamsul Bahri yang menduduki posisi buncit dengan elektabilitas masing-masing 4% dan 2%.

Meskipun begitu, terang Yanda, hasil survei juga mengindikasikan bahwa mayoritas pemilih masih terbuka untuk mempertimbangkan opsi lain. Dinamika politik yang sangat terbuka dan ketat di Abdya menjanjikan persaingan yang menarik hingga saat pemungutan suara.

“Dengan berbagai dinamika politik yang terjadi, Pilkada Abdya 2024 diprediksi akan menjadi ajang yang penuh dengan kejutan. Siapapun yang nantinya terpilih, diharapkan mampu membawa Abdya ke arah yang lebih baik sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.(*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp