Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
Techno

‘Bapak Ponsel’ sebut HP Bakal Digantikan Chip yang Tertanam di Bawah Kulit Telinga

200
×

‘Bapak Ponsel’ sebut HP Bakal Digantikan Chip yang Tertanam di Bawah Kulit Telinga

Sebarkan artikel ini
Martin Cooper. Foto/Istimewa

AcehglobalNews – Martin Cooper, pencipta ponsel, meramalkan masa depan komunikasi manusia pada Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol. Dalam acara tersebut, ia mengungkapkan prediksi yang sangat menarik.

Menurut Cooper, setelah era ponsel berlalu, generasi mendatang akan memiliki alat komunikasi yang tertanam di bawah kulit telinga mereka.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Generasi berikutnya akan punya ponsel yang disematkan di bawah kulit telinga mereka,” ungkap Cooper seperti dikutip dari CNBC, Minggu (5/3/2023).

Baca Juga :   3 Aplikasi Android Editing Foto dan Video Ini Pencuri Data Segera Dihapus

Hal yang menarik adalah bahwa alat komunikasi di bawah telinga ini tidak akan membutuhkan perangkat charger seperti yang terdapat pada smartphone saat ini.

Menurut Cooper, perangkat pengisi daya nantinya akan berasal dari tubuh manusia itu sendiri.

“Saat kamu makan, tubuhmu menciptakan energi kan,” jelas Cooper.

“Anda menelan makanan, tubuh menciptakan energi. Dibutuhkan sedikit energi untuk menjalankan earpiece,” katanya.

Baca Juga :   Xiaomi Luncurkan Redmi 12C, Ponsel Entry Level Terbaru dengan Baterai 5.000 MAh

Menariknya lagi, dalam laporannya, CNBC Internasional merujuk pada sebuah microchip yang akan disematkan ke dalam tubuh sebagai alat komunikasi yang tertanam di bawah kulit telinga. Chip itu disebut-sebut memiliki sensor yang sangat kuat.

Salah satu perusahaan startup yang mengembangkan teknologi ini adalah Neuralink milik Elon Musk. Perusahaan ini berupaya menggabungkan komputer dengan otak manusia. Menarik bukan?

Saat berbicara tentang konsep smartphone saat ini, Cooper juga menyinggung rumitnya konsep smartphone saat ini.

Baca Juga :   Kagura! Mulai 1 November Whatshapp Dihapus

Terlalu banyak aplikasi dan layar yang tidak mengikuti lekukan manusia membuat pengguna harus meletakkan smartphone pada kepala yang melengkung dan memegangnya dengan tangan dalam posisi yang canggung.

“Saat saya menelpon dan tidak punya earpiece, saya harus meletakkan bahan datar ini di kepala saya yang melengkung dan memegangnya dengan tangan dalam kondisi yang canggung,” ungkap Cooper. (*)

Editor : Salman