Penduduk Pompeii terlibat dalam hubungan sesama jenis dan perbuatan dosa lainnya.
Allah menghancurkan mereka dengan letusan dahsyat Gunung Vesuvius, menyapu bersih hampir seluruh penduduknya.
3. Ashabur-Rass (Kaum yang Menyembah Pohon)
Kisah lain yang tercatat dalam Al-Qur’an adalah kaum Ashabur-Rass. Kota ini dihuni oleh orang-orang yang menyetubuhi istri mereka melalui dubur dan menyembah pohon Sanubar.
Nabi Hanzalah diutus untuk memperingatkan mereka, tetapi mereka menolak dan bahkan membunuh Nabi Hanzalah.
Akibatnya, Allah mengazab mereka dengan kehancuran total.
4. Dukuh Legetang (Sebuah Desa di Indonesia)
Di Indonesia, ada kisah Dukuh Legetang, sebuah pemukiman yang subur dan makmur yang merupakan sebuah pemukiman di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Pada tahun 1954, di ketinggian pegunungan Banjarnegara Jawa Tengah terdapat sebuah Dukuh yang disebut Dukuh Legetang.
Tetapi penduduknya terjerumus dalam dosa besar. Mereka terlibat dalam perzinaan, homoseksual, dan bahkan inses.
Setelah berbagai peringatan diabaikan, Allah menghancurkan desa tersebut dengan menimpakan puncak Gunung Pengamun-amun ke desa itu, menunjukkan keajaiban dan kuasa Allah.
Kisah-kisah ini mengingatkan kita akan batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh Allah. Ketika manusia melampaui batas tersebut, azab Allah pasti datang.
Islam mengajarkan bahwa hubungan suami istri harus dijaga sesuai dengan fitrah manusia dan hukum Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaknat perbuatan suami yang menyetubuhi istrinya melalui dubur, menunjukkan betapa seriusnya dosa tersebut.
Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa istri adalah tempat bercocok tanam bagi suami. Hubungan suami istri seharusnya dilakukan dengan cara yang benar, sesuai dengan tuntunan agama.
Melanggar aturan ini, seperti yang dilakukan oleh kaum terdahulu, mengundang laknat dan azab dari Allah.
Kisah-kisah kehancuran kaum terdahulu mengandung pelajaran berharga bagi kita semua. Allah mengabadikan kisah ini dalam Al-Qur’an sebagai peringatan agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp