Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaKhutbah Jum'at

KHUTBAH JUM’AT: Pentingnya Silaturrahmi dalam Islam

455
×

KHUTBAH JUM’AT: Pentingnya Silaturrahmi dalam Islam

Sebarkan artikel ini
DR.Tgk. H. Syahminan, M.Ag. Acehglobal/foto Istimewa.

Reporter: Ridha Yunawardi

ACEH BESAR – Persoalan Silaturrahmi adalah inti dalam agama Islam. Silaturrahmi adalah sebagai modal pertama Rasulullah SAW dalam mempersatukan bangsa Arab dibawah naugan Islam.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Demikian kalimat pembuka khutbah Jum’at DR.Tgk. H. Syahminan, M.Ag yang berlangsung di Masjid Silang Gampong Blang Krueng, Aceh Besar, Jum’at (16/6/2023).

Tema yang disampaikan khatib dalam khutbah ini tentang pentingnya Silaturrahmi dalam Islam. Istilah silaturahmi adalah kata majemuk yang terambil dari bahasa arab, kata silah dan rahim.

Kata silah berasal dari akar kata wasl yang berarti menyambung dan menghimpun. Artinya, hanya yang putus dan terserak yang dituju oleh kata silah ini.

Adapaun kata rahim pada mulanya berarti kasih sayang, kemudian berkembang hingga memiliki arti peranakan (kandungan) karena anak yang dikandung selalu mendapatkan curahan kasih sayang,” sebut Syahminan.

Silaturrahmi lanjut Syahminan, merupakan inti ibadah yang penting dan diperintahkan oleh Allah untuk dapat dipelihara dan dijaga agar selalu tersambung. baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan bahkan kehidupan bernegarapun seorang pemimpin tidak boleh memutuskan silaturrahmi dengan Rakyatnya dan sebaliknya .

Baca Juga :   Inventarisir Masalah, Pj Bupati Abdya akan Kumpulkan Kepala SKPK

Khatib menyebut bahwa Allah berfirman dalam Ar-Rad ayat 21 yang Artinya “Dan orang-orang yang menghubungkan (menyambung) apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhan-Nya dan takut kepada hisab yang buruk.”

Pada ayat itu jelas, Allah memerintahkan kita untuk selalu menyambung silaturrahmi, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan negara.

Dalam suasana seperti ini biasanya umat Islam merayakan hari kemenangan dengan melaksanakan silaturrahmi dengan saudara terdekat dan masyarakat sekitar kita, seorang pemimpin tidak boleh memutuskan silaturrahmi dengan rakyatnya.

“Bila pemimpin memutuskan silaturrahmi dengan rakyatnya, maka akan kehilangan faedah dan manfaat dari kepemimpinannya itu sendiri. Dan banyak kerugian lain yang menimpanya jika dia memutuskan hubungan dengan sesama muslim, baik hubungan kekeluargaan, kekerabatan, atau persaudaraan sesama muslim,” sebut dosen UIN Ar Raniry ini.

Silaturrahmi, ungkap Syahminan, menjadi standar keimanan bagi orang mukmin yang benar. Apabila kita ingin menilai kualitas iman seseorang, maka perhatikanlan pada silaturrahminya.

“Apabila silaturrahminya baik maka sempurnalah imannya apabila silaturrahminya terputus dengan kerabat sanak saudara dan muslim lainnya maka rusaklah imannya, karena silaturrahmi terkait dengan kesempurnaan iman,” kata khatib seraya membacakan hadist riwayat Bukhari.

Baca Juga :   KHUTBAH JUM'AT Menjaga Ampunan Allah Pasca Ramadhan

Dalam pandangan khatib, Islam adalah agama yang menganjurkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik sesama manusia dan juga untuk alam semesta. Amalan yang dianjurkan dalam Islam tidak hanya berupa ibadah, seperti shalat baik shalat wajib maupun shalat sunnah puasa, zakat dan sebagainya melainkan juga tersenyum, dan menjalin tali silaturahmi.

“Menjalin silaturahmi adalah salah cara mewujudkan ukhuwah islamiyah, dan dapat dilakukan dengan cara mengunjungi sanak keluarga dan saudara. Hikmah Silaturahmi, Selain membuat orang lain yang kita kunjungi merasa senang, silaturahmi memiliki banyak keutamaan,” sambung Direktur Ma’had Al Jamiah UIN Ar Raniry ini.

Disisi lain, silaturrahmi salah satu amalan yang dapat menyebabkan seseorang masuk syurga. Khatib menyebut hadis riwayat mutafaqun alaih bahwa Rasulullah bersabda sembahlah Allah, jangan melakukan kesyirikan, tegakkan shalat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturrahim.

Menurut khatib, silaturrahmi juga amalan yang dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah Ta’ala. Dalam hadits Qudsi, disebutkan Allah menyebut Dia menciptakan langit dan bumi. “Sesungguhnya Aku Ar Rahman Ar Rahim, Aku telah menciptakan Rahim, yang aku ambil dari nama-Ku. Barang siapa yang menjalin hubungan dengan dirimu, maka Aku akan menjalin hubungan dengannya, barang siapa yang memutuskan hubungan denganmu, maka Aku akan memutuskan hubungan dengannya.”

Baca Juga :   Ternyata Ini Asal-usul Kenapa 'K' Jadi Singkatan Ribu di Restoran dan Barang Belanjaan

Pada bagian lain Khatib juga memastikan bahwa Silaturrahmi merupakan amalan yang dapat menyebabkan seseorang mudah Rezekinya dan di panjangkan umurnya. “Ini merujuk pada hadist yang menyebut bahwa Barang siapa yang ingin rezekinya dipermudah dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung Silaturrahmi,” papar Syahminan.

Akhir khutbahnya, Syahminan mengingatkan jamaah agar tidak memutuskan hubungan silaturrahmi, karena itu termasuk salah satu dosa besar.

“Maka oleh karenanya marilah kita meningkatkan silaturrahmi dalam mewujudkan ukhwah Islamiyah sebagaimana diperintahkan Allah. Karena silaturahim bisa dilakukan dengan berbagai cara. Jika tidak memungkinkan dengan bertemu fisik, maka bisa diganti dengan pertemuan secara daring,” ungkap ayah dari empat orang putra ini.

Disisi lain, orang yang memutuskan silaturrahmi dengan kerabat terdekat dan kerabat seiman maka Allapun akan memutuskan hubungan dengannya.

“Ketika Allah memutuskan hubungan dengan orang yang memutuskan silaturrahmi dengan sesama mukmin bagaimana mungkin Allah akan menerima ibadahnya. Maka, kunci diterimanya ibadah seseorang adalah dipastikan dia tidak memutuskan silaturrahmi dengan tetangga dan umat Islam pada umumnya,” pungkasnya. (*)

Editor: Salman