“Jangan dikatakan Safaruddin punya slogan bahwa dia tidak dendam, tapi tidak lupa. Hari ini saya tambahkan lagi, amalan itu sesuai dengan perbuatan yang dikerjakan,” tegasnya.
“Jangan ada lagi yang merasa kalah atau menang. Hari ini saya sampaikan, saya bukan lagi pemimpin politik, melainkan pemimpin pemerintahan dan seluruh masyarakat Abdya,” tambah Safar.
Sebagai pemimpin daerah, Safaruddin meminta seluruh ASN untuk bersinergi dalam membangun Kabupaten Abdya. Ia juga memberikan opsi bagi para pejabat yang merasa tidak nyaman dan tidak mampu bekerja untuk mundur dari jabatannya.
“Jika ada kepala SKPK atau camat yang merasa tidak nyaman, silakan mengundurkan diri. Saya tidak akan semena-mena menggunakan kekuasaan politik, tapi saya memberikan waktu enam bulan ke depan untuk kita bekerja bersama,” katanya.
Menurutnya, tata kelola birokrasi harus berjalan dengan baik, “beu-meuagam” transparan, dan penuh integritas. Ia mengajak semua ASN untuk berkomitmen dan bekerja bersama tanpa ada pihak yang justru menjadi penghambat kemajuan daerah.
“Kalau bersedia, ayo kita bekerja bersama. Tidak mungkin saya memimpin di gerbong yang perangkatnya justru membuat kebocoran-kebocoran,” tegasnya.
Safaruddin menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa ia berupaya menciptakan kenyamanan bagi seluruh ASN di Abdya. Bahkan, setiap kepala dinas ia panggil tidak pernah di tekan, apalagi meminta yang macam-macam.
“Saya ingin membuat kenyamanan bapak, ibu sekalian. Maka saya ingatkan lagi bahwa tata kelola birokrasi ini harus bersinergi, sama-sama, dan saling menjaga kekompakan,” pungkasnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp