Ia menjelaskan, jika banjir, air sungai yang mengandung sampah-sampah akan menguap ke pemukiman. Kemudian muncul lalat. Lalat akan masuk ke rumah hinggap di makanan yang kita makan, sehingga akhirnya menjadi penyakit, seperti disentry.
“Begitu juga, dengan barang-barang bekas harus dibakar dan dikubur. Untuk menghindari jentik nyamuk malaria,” sebutnya.
Danramil menyarankan agar pemerintah desa menyediakan tong sampah pada setiap rumah warga serta kendaraan pengangkutan sampah ke TPS.
Ia juga mengingatkan warga yang memiliki hewan ternak agar tidak dilepas liarkan, namun harus dikandangkan sebab akan menganggu pengguna jalan. Selain itu, kandang hewan ternak juga diimbau jauh dari perumahan warga, karena baunya yang menyengat justru dapat menggangu kenyamanan dan ketentraman bersama.
“Atas nama Muspika, jika ada gotong royong massal di desa, kami siap membantu warga seperti membersih sampah dalam saluran demi menciptakan lingkungan bersih, nyaman dan sehat,” tegas Danramil.
Pembicara selanjutnya disampaikan oleh Syahroni Lubis, SKM yang mewakili Kepala Puskesmas Blangpidie, kemudian ditutup dengan doa oleh Tgk Nazar.
Turut hadir dalam acara sosialisasi PHBS tersebut, Babinkamtibmas, Babinsa, anggota Tuha Peut, Pendamping Desa (PD dan PLD), perangkat Desa, dan para peserta yang meliputi Kader Posyandu, Posbindu, KPM, PKK, KPMG, Kepala Dusun, Tuha Lapan, pemuda dan lainnya.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp