Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaDaerah

Baitul Mal Abdya Siap Bersinergi dengan Semua Pihak Tekan Angka Kemiskinan

0
×

Baitul Mal Abdya Siap Bersinergi dengan Semua Pihak Tekan Angka Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
Kepala Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria, S.Pi (Foto : Istimewa)

Blangpidie, AcehGlobalNews – Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyatakan siap bersinergi dan bekerjasama dengan semua pihak terutama dalam upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria kepada wartawan, Senin (2/1/2023), di Blangpidie.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Insyaallah kami siap bersinergi dengan semua pihak untuk bersama-sama menekan angka kemiskinan di kabupaten Abdya agar menurun,” ujar Wahyudi yang didampingi Koordinator Pendayagunaan ZIS dan Humas Baitul Mal Abdya, Salman Syarif.

Wahyudi, menjelaskan bahwa Baitul Mal siap mengikuti arahan dari Pj Bupati Abdya, H. Darmansah dan berkolaborasi dengan pemerintah desa (gampong), kecamatan, dan kabupaten untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat.

Terkait data warga miskin yang diperoleh dari Keuchik pada penyaluran zakat tahun 2022 lalu, kata Wahyudi, data tersebut disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada di Baitul Mal Abdya.

Baca Juga :   PAD Minim, Pemkab Aceh Utara Usul DPRK Duduk Rembuk dengan Dirut PDBU

“Anggaran kita terbatas, sehingga tidak memungkinkan masyarakat miskin semua dapat bantuan. Makanya, kami berkoordinasi dengan Keuchik, dan Keuchik lah yang menentukan,” jelasnya.

Menurutnya, Keuchik memiliki pertimbangan dalam memilih siapa yang layak menerima bantuan, dikarenakan lebih mengerti tentang kondisi ekonomi dan kehidupan warganya.

Keuchik juga dapat memilah mana warganya yang belum menerima bantuan dan sudah tersentuh bansos seperti BLT, PKH dan bantuan lainnya dari pemerintah.

Pada tahun 2022, sebut Wahyudi, Baitul Mal telah mengucurkan bantuan zakat sebanyak dua kali kepada warga miskin dan fakir di Abdya. Bantuan tersebut diterima langsung melalui rekening bank masing-masing penerima.

“Pertama sudah kita salurkan di awal tahun dan kedua baru-baru ini di tahun yang sama, yakni bulan Desember 2022,” imbuhnya.

Baca Juga :   Meski Bulan Puasa, Ambulan Bantuan YHC Abdya tetap Eksis Melayani Masyarakat

Wahyudi menerangkan, pada tahun tersebut warga yang menerima bantuan zakat dianjurkan tidak boleh dobel di tahun yang sama. Hal itu dimaksudkan agar pendistribusian zakat kepada warga miskin dan fakir lebih merata.

Ia juga menyatakan bahwa dana zakat telah menjadi bagian dari Pendapatan Asli Daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK), sehingga pengelolaan dan penggunaannya harus sesuai dengan aturan keuangan daerah yang berlaku dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat.

Karena itu, Wahyudi mengharapkan dukungan dan saran yang sifatnya membangun dari masyarakat Abdya agar kedudukan lembaga yang dipimpinnya itu bisa berkerja sesuai amanah Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2021 tentang Baitul Mal.

“Dan kami juga sangat mengharapkan kepercayaan dari masyarakat agar dalam menghimpun, mengelola serta menyalurkan dana zakat ini aman secara aturan dan aman secara syar’iyah,” pintanya.

Baca Juga :   Baitul Mal Abdya Salurkan Zakat Senilai Rp 1,7 Milyar Lebih

Baitul Mal, lanjut Wahyudi, di tahun 2023 juga akan membangun database angka kemiskinan. Data tersebut nantinya akan dikelola melalui aplikasi online berbasis web, sehingga bisa diakses oleh semua masyarakat.

Aplikasi itu akan menyajikan berbagai fitur yang dapat memudahkan kerja lembaga amil tersebut diantaranya, terecordnya data mustahik, muzakki, dan pelaporan keuangan dana ZIS kepada publik.

Selain itu, aplikasi itu juga akan memudahkan para muzakki (pemberi zakat) dalam menghitung dan menyalurkan zakatnya ke Baitul Mal Abdya.

“Aplikasi ini sedang kita rancang, Insyaallah jika tidak ada aral melintang sebelum bulan ramadhan sudah bisa kita Launching. Setiap data keluarga miskin yang masuk akan terecord. Kemudian, kita rekap, verifikasi dan turun langsung ke lapangan untuk memastikan layak atau tidak sebagai penerima zakat,” pungkasnya. (*)