Menurut Refan, satu catatan penting yang perlu diketahui bahwa pada Pilpres 2019 lalu masyarakat Aceh sempat dikelabui dengan isu politik identitas yang justru merusak hubungan harmonis antar sesama masyarakat, merusak silaturrahim antar sesama padahal silaturrahim itulah sebenarnya menjadi anjuran di dalam agama.

“Pada pilpres 2019 lalu di Aceh masyarakat sempat terhegomoni oleh sekelompok elit ini hingga hanya memberikan suara belasan persen kepada presiden jokowi yang akhirnya terpilih sebagai orang nomor satu di Indonesia. Namun fakta yang tak dapat kita pungkiri bahwa walaupun suaranya sangat kecil waktu itu di Aceh tapi ternyata dengan lapang dada presiden Jokowi tetap memberikan perhatian khusus kepada Aceh yang merupakan kampung halaman keduanya,” tambahnya.

“Bayangkan saja saat itu Jokowi dicaci maki tidak dipilih bahkan dihina di Aceh, tapi Jokowi tetap menganggap Aceh adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya hingga memberikan perhatian khusus dan berulang kali ke Aceh bahkan baru-baru ini Jokowi juga secara gamblang menunjukkan perhatiannya dengan menjadikan Aceh sebagai titik awal pelaksanaan kick off penyelesaian dan pemulihan hak korban pelanggaran ham berat masa lalu secara nasional,” papar Refan.

Untuk itu, lanjutnya, KPA mengajak rakyat Aceh untuk tak lagi terprovokasi oleh hegemoni politik tidak sehat yang didengungkan oleh segelintir elit nasional. Biarkan waktu yang menjawab, kita kawal presiden kita menyelesaikan tugas mulianya hingga akhir.

“Jangan sampai mereka berebut kue kekuasaan malah rakyat yang dimanfaatkan sebagai alat untuk dikorbankan, sungguh sesuatu yang sangat memilukan. Maka mari sama-sama kita selamatkan Aceh dari provokasi dan ajakan sesat segelintir elit nasional yang dapat merusak perdamaian dan kedamaian di Aceh. Jangan gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga, jangan sampai gara-gara hegemoni segelintir elit politik, tapi akibatnya rakyat yang jadi korban dan rusak bangsa ini,” pungkasnya.(*)

Editor: Salman

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp