“Kami ingin ketua Tuha Peut diganti yang baru, dan minta Keuchik lebih terbuka dalam pengelolaan anggaran dana desa,” pinta warga.

BLANGPIDIE – Puluhan warga Gampong Pusu Ingin Jaya, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggeruduk kantor Keuchik setempat pada Jum’at (28/4/2023).

Aksi warga tersebut terkait dengan beberapa masalah yang belum terselesaikan di desa mereka, seperti Tuha Peut Gampong yang tidak bekerja dengan maksimal sebagai perangkat adat Gampong dan kurang transparannya pengelolaan anggaran Dana Desa.

Sekitar jam 9.30 WIB pagi, puluhan warga Pusu Ingin Jaya mendatangi kantor Camat Kecamatan Manggeng untuk melakukan audiensi. Mereka disambut oleh pegawai kecamatan dan mengabarkan bahwa Camat Manggeng, Hamdani sedang rapat di Blangpidie.

Karena belum ada jawaban dan tanggapan terkait keinginan mereka, akhirnya jam 10.00 WIB, puluhan warga menggeruduk kantor Keuchik setempat agar keinginan mereka dapat direalisasikan dengan baik.

Menurut Muhammad Yahya selaku Ketua Pemuda Gampong Pusu Ingin Jaya, selama ini warga sudah melakukan upaya komunikasi baik dengan Camat dan Keuchik dalam menyampaikan aspirasi masyarakat, mulai dari masalah Tuha Peut dan keterbukaan anggaran Dana Desa, namun hal tersebut belum ada respon yang positif dan bijak.

“Kami sudah pernah menjumpai pak Camat terkait persoalan Tuha Peut Gampong, dimana tuha Peut selama ini tidak bekerja maksimal sebagai perangkat adat Gampong, demikian juga Keuchik, dimana selama ini tidak transparan dalam mengelola anggaran dana Desa, bahkan cenderung arogan ketika masyarakat bertanya masalah anggaran Gampong,” jelasnya.

Masalah ini, kata Muhammad Yahya, sudah lama, namun pihak kecamatan dan Keuchik tidak merespon dengan baik, sehingga pihaknya terpaksa harus menggeruduk kantor Keuchik berharap masalah di desa Pusu Ingin Jaya selesai.

Hal senada juga diutarakan salah seorang warga yang enggan disebut namanya. Ia mengungkapkan, masyarakat ingin ketua Tuha Peut diganti dan pilih ketua yang baru secara terbuka dan berharap Keuchik terbuka dalam pengelolaan anggaran Gampong.

“Kami ingin ketua Tuha Peut diganti yang baru, dan minta Keuchik lebih terbuka dalam pengelolaan anggaran dana desa,” pinta warga.

Secara terpisah, Kapolsek Manggeng IPTU Nurdi saat di konfirmasi Acehglobalnews, membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek membantah warga menyegel kantor Keuchik.

Kapolsek mengatakan, masyarakat tidak menyegel kantor Keuchik, hanya saja mereka meminta kantor tersebut untuk dikunci agar tidak terjadi kerusakan fasilitas desa.

“Kami sudah memanggil para pemuda dan Keuchik Pusu Ingin Jaya untuk bermusyawarah, serta mengambil jalan penyelesaiannya dengan baik. tidak perlu anarkis, jika nantinya merusak fasilitas Desa, itu artinya sudah merusak fasilitas Negara dan bisa dikenakan Pidana” ujar IPTU Nurdi.

Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Keuchik Pusu Ingin Jaya dan Camat Manggeng, Hamdani. (*)

Editor : Salman