Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaNasional

BBM Naik, 3 Jenis Bansos Siap Cair Mulai Rp150.000 hingga Rp600.000

254
×

BBM Naik, 3 Jenis Bansos Siap Cair Mulai Rp150.000 hingga Rp600.000

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi bansos. /ANTARA FOTO/Aprilio Akbar

Jakarta, AcehGlobalNews.com — Pemerintah telah mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), baik untuk BBM bersubsidi maupun BBM nonsubsidi pada Sabtu (3/9/2022) kemarin.

Kenaikan harga BBM subsidi mulai dari Pertalite, Pertamax, hingga Solar, juga diinformasikan dalam laman: https://mypertamina.id/fuels-harga. Kenaikan harga ketiga jenis BBM subsidi itu berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ternyata, dibalik naiknya harga BBM tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rp24,17 triliun untuk disalurkan kepada masyarakat. Anggaran itu berasal dari pengalihan subsidi BBM.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga :   BNN dan Tim Gabungan Musnahkan 3 Hektar Ladang Ganja di Aceh Selatan

Menkeu menyebutkan, bahwa ada tiga jenis bansos yang akan diberikan dari pengalihan subsidi BBM tersebut.

Pertama, katanya adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta kelompok masyarakat sebesar Rp150 ribu sebanyak empat kali, dengan total anggaran Rp12,4 triliun.

Kemudian, kedua, bantuan subsidi upah sebesar Rp600 ribu kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp9,6 triliun.

Dan yang ketiga, sebut Sri Mulyani adalah bantuan dari pemerintah daerah dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum yaitu Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil sebanyak Rp2,17 triliun dalam rangka membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, nelayan dan bantuan tambahan perlindungan sosial.

Baca Juga :   Kenapa Kami Tidak Terima Bansos? Ini Jawaban Bu Risma

Menkeu mengakui, meski pemerintah telah menetapkan kenaikan harga BBM, namun subsidi tetap dinikmati mereka yang memiliki mobil.

“Dana subsidi ini memang masih akan dinikmati oleh mereka yang punya mobil. Jadi memang subsidi yang melalui komoditas seperti BBM, tidak bisa dihindarkan pasti dinikmati oleh kelompok yang memiliki kendaraan yang mengkonsumsi subsidi tersebut,” jelas Sri Mulyani.

Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Sementara, solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Sedangkan, Pertamax non-subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

“Jadi subsidi kalau memang melalui komoditas yang tadi saya sampaikan bahwa dengan adanya kenaikan harga BBM tadi sekitar di 100 dolar AS atau bahkan kalau pun turun ke 95 dolar AS maka jumlah subsidi BBM dan listrik masih akan sebesar Rp647 triliun atau Rp653 triliun, kalau harganya agak menurun sedikit seperti sekarang sampai Desember,” terang Sri Mulyani.

Baca Juga :   PROJO Minta Presiden Ganti Menteri yang Tak Mampu Jaga Legitimasi Pemerintah

Sri Mulyani menyatakan untuk menciptakan keadilan yang lebih baik kepada kelompok 40 persen ekonomi terbawah di Indonesia maka Pemerintah memberikan bansos.

“Tadi yang oleh Bu Risma 20,67 juta itu adalah 30 persen masyarakat termiskin kemudian yang dari ibu Menaker untuk 16 juta itu kira-kira bisa meng-cover hampir mendekati 50 persen masyarakat yang dalam posisi ekonomi terbawah,” pungkasnya.(*)