BLANGPIDIE – Pemerintah Desa Cot Jeurat dan Lhung Tarok, Kecamatan Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) mengadakan musyawarah terkait pembahasan penetapan tapal batas dalam wilayah kedua desa setempat.
Musyawarah tersebut dilaksanakan di Sawung Tani, Desa Cot Jeurat, Blangpidie pada Senin (24/7/2023) lalu.
Keuchik Gampong (Kepala Desa) Cot Jeurat, Syarifuddin mengatakan musyawarah pembahasan penetapan tapal batas tersebut dilakukan atas inisiatif dari pihak desa Cot Jeurat guna memastikan tapal batas wilayah desa dengan Lhung Tarok.
“Musyawarah itu inisiatif kami agar tapal batas kedua desa dapat ditentukan sehingga pada saat pelaksanaan program pembangunan desa terarah dengan jelas,” kata Syarifuddin kepada Acehglobal, Sabtu (5/8/2023).
Syarifuddin menyebutkan, musyawarah tersebut dihadiri oleh Kedua belah pihak baik Keuchik Gampong, Aparatur Desa maupun Tokoh Masyarakat dua gampong. Sementara dari Muspika diwakili personel Babinsa dan Babinkamtibmas.
“Alhamdulillah saat musyawarah yang kita telah adakan semua unsur hadir termasuk Imum Mukim Guhang Pak Anasmiadi,” ujarnya.
Syarifuddin berharap dengan adanya musyawarah penetapan tapal batas antara kedua desa tidak munculnya permasalahan di kemudian hari, sehingga kedudukan perbatasan desa dapat dimanfaatkan dalam penyusunan profil desa.
“Selain itu, saat kedepan kita mau memprogramkan kegiatan pembangunan desa sudah jelas titik lokasi wilayah desa yang ada di perbatasan,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, titik lokasi perbatasan sebelah utara antara desa Cot Jeurat dengan Lhung Tarok tersebut berada lewat Sawung Tani atau pas terletak di lokasi lahan milik mantan Keuchik Lhung Tarok, almarhum Rizal. Di lokasi tersebut, kata Syarifuddin, akan dibangun Gapura yang menandakan batas desa dengan Lhung Tarok.
Sementara, lanjut Syarifuddin, sebelah Selatan Desa Cot Jeurat berbatasan dengan Desa Kuta Bahagia adalah jembatan gantung dan sebagian daerah aliran sungai (DAS) Krueng Susoh.
“Kalau batas Desa Cot Jeurat dengan Desa Pawoh Kecamatan Susoh, adalah jembatan besi dan sekitar lebih kurang 2 km aliran sungai Krueng Susoh,” ungkapnya.
Usai pelaksanaan musyawarah tersebut, kata Syarifuddin kedua belah pihak desa langsung terjun ke lokasi perbatasan dan sekaligus memasang patok tapal batas kedua desa.(*)
Editor: SSY
