Blangpidie, Acehglobal — Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Tahun 2024, ditemukan hampir setiap Gampong (Desa) di sembilan kecamatan yang tersebar di Abdya masih belum tertib dalam pengelolaan keuangan desa.

Temuan ini diperoleh melalui Program Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Abdya.

“Tahun ini, kami mengaudit 48 dari total 152 gampong di 9 kecamatan di Abdya. Setiap tim melakukan audit pada 2 hingga 4 gampong dalam satu kecamatan,” kata Kepala Inspektorat Abdya, drh. Amiruddin Adi, Selasa (23/7/2024).

Amiruddin menjelaskan, hasil audit menunjukkan bahwa hampir semua gampong di sembilan kecamatan tersebut belum maksimal dan tertib dalam mengelola keuangan anggaran desa.

Hal ini sangat disayangkan, karena menurut Amir, jika kesalahan ini terus berlanjut, maka akan berdampak buruk pada kelangsungan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa di masa depan.

“Pihak Inspektorat telah melakukan berbagai upaya untuk menangani masalah ini, termasuk memberikan arahan dan pemahaman. Kami juga siap untuk melakukan konsultasi dengan pihak desa,” ujarnya.

Setiap melakukan audit dana desa, bahkan kata Amir, para Inspektur Pembantu (Irban) dan Auditor selalu mengingatkan agar desa mengikuti aturan dan ketentuan yang ada. Namun, tampaknya arahan dan masukan tersebut tidak diindahkan oleh pihak desa.

Sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), Inspektorat berharap semua pemerintah desa patuh regulasi tentang keuangan desa mulai dari Permendes, Permendagri hingga Perbup Abdya.

“Kami mengajak semua stakeholder mulai dari masyarakat, Aparatur Gampong, Pendamping Desa, Camat, DPMP4, Asisten Pemerintahan agar lebih meningkatkan lagi pengawasan pengelolaan dana desa, dan aparatur desa bisa mengikuti regulasi yang ada,” harapnya.

“Jika pengelolaan keuangan dilakukan dengan baik dan sesuai standar ketentuan yang telah ditetapkan, kita akan berhasil membawa masyarakat dan wilayah ini ke arah yang lebih sejahtera,” tutup Amiruddin.(*)