ACEHGLOBALNEWS.COM — Akhir-akhir ini marak kita mendengar anak-anak menjalani cuci darah akibat gagal ginjal lantaran konsumsi gula yang berlebihan. Meski sering dikaitkan dengan orang dewasa, kini semakin banyak anak kecil yang memerlukan cuci darah.

Cuci darah, atau hemodialisis, adalah prosedur medis yang digunakan untuk membersihkan darah dari racun dan zat-zat berbahaya ketika ginjal tidak lagi dapat melaksanakan fungsi tersebut secara efektif.

Biasanya, prosedur ini dikaitkan dengan orang dewasa yang mengalami gagal ginjal. Namun, belakangan ini, semakin banyak kasus anak kecil yang harus menjalani cuci darah. Fenomena ini menjadi perhatian besar bagi orang tua, tenaga medis, dan masyarakat luas.

Artikel ini akan membahas 15 penyebab mengapa anak kecil mungkin memerlukan cuci darah, mulai dari konsumsi gula berlebihan hingga obesitas, serta langkah-langkah pencegahannya.

1. Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun di mana tubuh anak menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.

Tanpa insulin yang cukup, kadar gula darah bisa menjadi sangat tinggi dan merusak ginjal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal.

2. Glomerulonefritis

Ini adalah kondisi di mana glomeruli, unit penyaring kecil di ginjal, meradang. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk infeksi atau penyakit autoimun. Glomerulonefritis kronis dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang signifikan dan memerlukan cuci darah.

3. Sindrom nefrotik

Sindrom nefrotik terjadi ketika ginjal mengeluarkan terlalu banyak protein ke dalam urine. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal.

4. Infeksi Ginjal Kronis

Infeksi ginjal yang berulang atau kronis dapat merusak jaringan ginjal dan mengurangi fungsinya dari waktu ke waktu. Jika tidak diobati, ini dapat mengarah pada kebutuhan cuci darah.

5. Kelahiran Prematur

Bayi yang lahir prematur mungkin memiliki ginjal yang belum sepenuhnya berkembang, yang bisa menyebabkan masalah ginjal di kemudian hari dan meningkatkan risiko gagal ginjal.

6. Obesitas

Anak-anak yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan kronis seperti hipertensi dan diabetes tipe 2, yang dapat merusak ginjal dan memerlukan cuci darah.

7. Konsumsi Gula Berlebihan

Asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak-anak, yang keduanya dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

8. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, meskipun jarang pada anak-anak, bisa terjadi dan menyebabkan kerusakan ginjal dari waktu ke waktu jika tidak dikelola dengan baik.

9. Cacat Lahir pada Ginjal

Beberapa anak lahir dengan cacat pada ginjal atau saluran kemih yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan akhirnya memerlukan cuci darah.

10. Gangguan Metabolik

Gangguan metabolik seperti penyakit Fabry atau sindrom Alport dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak.

11. Polycystic Kidney Disease (PKD)

PKD adalah kondisi genetik di mana kista terbentuk di ginjal, mengganggu fungsinya dan sering kali menyebabkan gagal ginjal.

12. Obstruksi Saluran Kemih

Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan balik pada ginjal, merusak jaringan ginjal dan mengurangi fungsinya dari waktu ke waktu.

13. Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada berbagai organ tubuh, termasuk ginjal.

14. Keracunan atau Toksisitas

Paparan bahan kimia beracun atau obat-obatan tertentu dalam jumlah besar dapat merusak ginjal anak-anak dan menyebabkan kebutuhan cuci darah.

15. Kanker dan Perawatan Kanker

Beberapa jenis kanker dan perawatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.

Cara Mencegah Cuci Darah pada Anak Kecil

Mendorong anak-anak untuk mengonsumsi makanan sehat dengan sedikit gula dan garam dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko diabetes dan hipertensi, serta mencegah cuci darah di usia dini.

Selain itu, hal-hal berikut juga memengaruhi pencegahan cuci darah pada anak, seperti:

1. Aktivitas fisik rutin

Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko obesitas dan masalah kesehatan terkait.

2. Pemeriksaan rutin

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi masalah ginjal atau penyakit lain sejak dini, memungkinkan pengobatan segera dan mencegah perkembangan ke arah gagal ginjal.

3. Pengelolaan penyakit kronis

Jika anak memiliki kondisi kronis seperti diabetes atau hipertensi, penting untuk mengelola penyakit tersebut dengan baik melalui pengobatan, diet, dan perubahan gaya hidup.

4. Hindari paparan bahan kimia beracun

Melindungi anak-anak dari paparan bahan kimia berbahaya di rumah dan lingkungan dapat mengurangi risiko kerusakan ginjal akibat toksisitas.

5. Edukasi tentang pentingnya hidrasi

Membiasakan anak-anak untuk minum cukup air setiap hari membantu ginjal mereka bekerja dengan baik dan mengurangi risiko infeksi saluran kemih.

6. Perhatikan tanda dan gejala

Orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda masalah ginjal, seperti perubahan dalam urin, bengkak pada kaki atau wajah, dan nyeri punggung bagian bawah, dan segera mencari perawatan medis jika gejala tersebut muncul.

7. Vaksinasi

Vaksinasi terhadap penyakit seperti hepatitis B dan infeksi lainnya dapat membantu melindungi ginjal dari kerusakan akibat infeksi.

8. Pengawasan penggunaan obat

Pastikan penggunaan obat-obatan sesuai resep dokter dan hindari penggunaan obat yang berlebihan yang dapat merusak ginjal.

9. Kontrol gula darah

Bagi anak-anak dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2, menjaga kadar gula darah yang stabil adalah kunci untuk mencegah kerusakan ginjal. Cuci darah pada anak-anak adalah kondisi yang sangat serius dan biasanya merupakan hasil dari berbagai faktor kesehatan yang kompleks.

Dari diabetes hingga obesitas, berbagai kondisi dapat merusak ginjal anak dan menyebabkan kebutuhan untuk cuci darah. Namun, dengan memahami penyebab potensial dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, orang tua dapat membantu melindungi kesehatan ginjal anak mereka.

Mengedukasi diri sendiri dan anak-anak tentang pentingnya gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan pemeriksaan kesehatan rutin adalah kunci untuk mencegah gagal ginjal dan menjaga kualitas hidup yang baik bagi anak-anak.(*)

Sumber: klikdokter