Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
Daerah

Jika Ada Kebakaran lagi, Warga Abdya Diminta Hubungi Bomba Malaysia

502
×

Jika Ada Kebakaran lagi, Warga Abdya Diminta Hubungi Bomba Malaysia

Sebarkan artikel ini
Foto/Jabatan Bomba & Penyelamat Malaysia (Fire and Rescue Departmen Of Malayasia). [email protected]

“Jadi kalau ada kebakaran lagi, warga Abdya apa harus telpon dulu tim pemadam kebakaran di Malaysia,”? ungkap Rinaldi seraya tersenyum.

BLANGPIDIE – Postingan status di Facebook akun pribadi milik Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK), Armayadi ST pada 27 Maret 2023 lalu yang menyebut jika ada lagi kebakaran di Abdya hubungi “Bomba Malaysia,” menuai kritikan pedas oleh warga setempat.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kalau masih kurang puas juga, jika kejadian lagi silahkan hubungi Bomba Malaysia. Mereka lebih handal katanya. Kalimat ini tidak pantas dikeluarkan oleh seorang kepala SKPK yang membawahi instansi badan penanggulangan bencana di Abdya,” ungkap salah seorang warga, Rinaldi (53) kepada Acehglobalnews.com, Jum’at (31/3/2023).

Postingan FB Kalak BPBK tersebut, kata Rinaldi telah menyudutkan pemerintah Kabupaten Abdya, dan melukai hati keluarga korban kebakaran.

Meskipun menurutnya dalam postingan itu Kalak BPBK telah menjelaskan 9 poin terkait keluhan penanggulangan kejadian bencana di kabupaten berjuluk “Breuh Sigupai”, namun statmennya itu tetap dinilai tidak pantas diungkapkan oleh seorang pimpinan SKPK dalam ruang publik media sosial Facebook.

“Masyarakat awam saja bisa menilai pernyataan tersebut, artinya jika kedepan ada kebakaran lagi di Abdya, maka warga harus hubungi Bomba Malaysia,” cetus Rinaldi.

Bomba Malaysia memiliki makna ringan adalah pasukan pemadam kebakaran negara Jiran Malaysia yang secara peralatan tempur jauh lebih handal dari tim Damkar BPBK Abdya.

“Jadi kalau ada kebakaran lagi, warga Abdya apa harus telpon dulu tim pemadam kebakaran di Malaysia,”? ungkap Rinaldi seraya tersenyum.

Ia menyatakan dirinya yang juga salah satu korban kebakaran tidak menyalahkan BPBK Abdya dalam upaya pemadaman api yang menghanguskan sedikitnya tiga unit rumah warga yang terjadi pada Minggu sore lalu, (26/3/2023).

Bahkan, sebut Rinaldi, ia sangat berterima kasih atas upaya kerja keras petugas Damkar BPBK Abdya yang telah berjibaku memadamkan api yang membakar tiga unit rumah warga di Gampong Keude Siblah, Blangpidie tersebut.

“Bahkan lagi saya juga tidak memfitnah BPBK, namun sekali lagi statmen beliau (Armayadi) di status FB-nya terkesan mengumbar kelemahan instansi BPBK dan menyalahkan Pemkab Abdya, serta melukai hati keluarga korban,” ujar Rinaldi.

Hingga berita ini tayang, media ini belum memperoleh keterangan resmi dari Kalak BPBK Abdya untuk mengklarifikasi langsung perihal tersebut.

Belakangan postingan FB yang berisikan penjelasan 9 poin yang di-posting Kalak BPBK, Armayadi yang merupakan buntut dari musibah kebakaran yang terjadi di Gampong Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie pada Minggu lalu (26/3) itu, telah dihapus oleh dirinya.

Namun, kata Rinaldi dirinya mengaku telah terlebih dahulu men-screenshoot pernyataan di FB Kalak BPBK tersebut dalam handphonenya sebagai bukti.

Diberitakan sebelumnya, postingan FB Kalak BPBK Armayadi ST dinilai warga telah merendahkan dan menyudutkan pemerintah Kabupaten Abdya, serta melukai hati korban musibah kebakaran.

“Supaya tidak menjadi fitnah berkepanjangan. Dan kita tidak makin banyak dosa. Maka biar saya jelaskan melalui FB ini,” tulis Armayadi dalam FB-nya, Senin (27/3/2023).

Dalam postingannya, Kalak BPBK Abdya menjelaskan 9 poin terkait keluhan penanggulangan kejadian bencana di kabupaten berjuluk “Breuh Sigupai” itu.

“Pakaian petugas saya sudah lebih 5 tahun tidak diganti. Jadi mereka tidak begitu kencang lari. Takutnya robek nanti jadi malu,” kata Armayadi.

Ia juga mengatakan, peralatan yang selama ini digunakan petugas Damkar sudah berusia diatas 10 tahun sehingga banyak yang rusak. Dan jika dibeli harganya juga mahal.

“Tangki dan nozle itu mahal sekali harganya. Umur diatas 10 tahun tentu banyak yang rusak parah dan bocor tapi diakali petugas supaya tetap fungsi,” ungkap Armayadi.

Sebagai daerah merah bencana, kata Armayadi, Abdya ini belum memikirkan standar minimumnya. Tapi tuntutannya lebih dari kemampuannya. Banjir dan kebakaran hanya berselang 2 hari saja.

“Kalau masih kurang puas juga, jika kejadian lagi silahkan hubungi Bomba Malaysia. Mereka lebih handal katanya,” demikian tulis Kalak BPBK Abdya. (*)

Editor : Salman

Baca Juga :   Dugaan Kegiatan Fiktif di Pusu Manggeng, Warga Adukan ke DPRK