GLOBAL BLANGPIDIE – Pemerintah Gampong Durian Rampak, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar kegiatan Rumah Gizi Gampong (RGG) atau Rumah Desa Sehat (RDS), Kamis (9/12/2021).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung Serbaguna Gampong Durian Rampak itu turut dihadiri dari tim Dinas Kesehatan Abdya dan petugas kesehatan dari Puskesmas di Kecamatan Susoh.
Kemudian, TA TPP P3MD Abdya, Sekcam Susoh Hamdani SE, Pendamping Desa (PD), PLD, Pj Keuchik Suhaimi, Ketua TP PKK Rita Ennijar, SPd, serta pengurus atau kader RDS dalam gampong setempat
Pj Keuchik Gampong Durian Rampak, Suhaimi mengatakan kegiatan RGG atau RDS merupakan salah satu program pemerintah yang harus didukung pelaksanaannya di tingkat desa.
“kegiatan RDS atau RGG kita laksanakan di desa adalah sebagai bentuk peran desa mendukung pemerintah bersama-sama dalam rangka melakukan upaya pencegahan sejak dini terhadap angka gizi buruk atau stunting di desa,” ujar Suhaimi usai pelaksanaan kegiatan RGG.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut sudah menjadi prioritas pada penggunaan dana desa di tahun 2021 sebagaimana yang tertuang dalam Permendes maupun Perbup Abdya. Di Abdya khususnya, pelaksanaan kegiatan RGG bersumber dari dana desa yang sudah dianggarkan dalam APBG senilai Rp 1,5 juta per triwulan.
Sasaran dalam kegiatan RGG diantaranya merupakan balita yang mengalami masalah pertumbuhan akibat kekurangan asupan gizi atau dikenal dengan istilah gizi buruk (stunting).
Selanjutnya, adalah ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK), dan ibu hamil yang memiliki tingkat kondisi resiko kehamilan tinggi.
“Dari catatan kader posyandu, ditemukan ada empat orang balita dan satu orang bumil KEK yang menjadi sasaran kegiatan RDS bulan ini,” sebut Suhaimi.
Dia berharap, pelaksanaan RDS itu tidak hanya berupa seremonial saja, akan tetapi kegiatan ini diharapkan dapat memantau terus perkembangan anak dan ibu hamil melalui rutinitas kegiatan posyandu di dalam desa.
“Kepada pengurus RDS, saya berharap agar terus berkomunikasi dengan pemerintah desa bersama-sama mencari jalan keluar, apabila terdapat anak balita atau ibu hamil di desa kita yang mengalami kondisi kekurangan gizi,” pesannya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News