Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
Artikel Islam

Niat dan Tatacara Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

379
×

Niat dan Tatacara Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi (Foto: shutterstock)

PUASA enam hari di bulan Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan setelah selesai bulan Ramadhan pada bulan Syawal. Puasa ini dilakukan selama enam hari secara berturut-turut atau tidak berturut-turut pada bulan Syawal. Berikut adalah dalil puasa enam di bulan Syawal:

“مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ”

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia akan mendapatkan pahala seperti puasa sepanjang masa (sepanjang tahun).”

Dalil tersebut merupakan hadits riwayat Bukhari, Abu Dawud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW bersabda seperti yang telah disebutkan di atas.

Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk memperbanyak pahala setelah berpuasa di bulan Ramadhan, membiasakan diri untuk berpuasa di luar bulan Ramadhan, serta membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya.

Jadi, puasa enam hari di bulan Syawal merupakan puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan setelah selesai berpuasa di bulan Ramadhan.

Niat Puasa Syawal

Seperti puasa dan amalan ibadah lainnya, puasa Syawal juga perlu diawali dengan membaca niat. Dikutip dari NU Online, berikut ini bacaan niat puasa syawal.

Baca Juga :   Perkembangan Hadits Sejak Masa Kelahiran Rasulullah SAW Hingga Saat Ini

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Bacaan niat ini dapat dibaca pada malam hari atau pada saat sahur sebelum subuh. Selain itu, bagi orang yang pada pagi hari ingin mengamalkan puasa Syawal, namun belum membaca niat pada malam harinya, maka ia diperbolehkan membaca niat puasa sunnah saat itu juga selama dirinya belum makan.

Niat berpuasa enam di bulan Syawal harus dilakukan sebelum memulai puasa pada setiap hari puasa. Niat ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT semata.

Ketentuan dan tata cara berpuasa enam hari di bulan Syawal

Dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah Sukabumi (ummi.ac.id), berikut ketentuan dan tata cara pelaksanaan puasa Syawal:

1. Puasa sunah Syawal dilakukan selama 6 hari

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Nabi SAW, puasa Syawal dilakukan selama enam hari setelah puasa Ramadhan.

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Baca Juga :   10 Tanda Hari Kiamat dan Penjelasannya, Salah Satu Waktu Semakin Cepat

2. Lebih utama dilakukan sehari setelah Idul Fitri

Adapun waktu pelaksanaan puasa Syawal ini bisa dilakukan sepanjang masih dalam bulan Syawal. Namun lebih diutamakan melaksanakannya pada tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Idul Fitri.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menyebutkan, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6:465)

3. Lebih utama dilakukan secara berurutan

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”

Namun demikian, jika dilakukan secara tidak berurutan juga tidak apa-apa.

4. Sebaiknya menunaikan qadha puasa terlebih dahulu

Bagi seseorang yang memiliki hutang puasa di bulan Ramadhan, maka sebaiknya melakukan qadha (mengganti) puasanya terlebih dahulu. Hal ini agar ia mendapatkan ganjaran puasa selama setahun penuh.

Sebagaimana Ibu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunya kewajiban qadha’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qadha’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qadha’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiufl Ma’arif, hal. 391).

Baca Juga :   Perkembangan Hadits Sejak Masa Kelahiran Rasulullah SAW Hingga Saat Ini

Beliau juga mengatakan, “Siapa yang memulai qadha’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qadha’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun, pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qadha’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qadha’ itu dilakukan.”

Adapun tata cara pelaksanaan puasa Syawal ini, sama dengan puasa pada umumnya. Yakni sebagai berikut:

1. Membaca niat
2. Dianjurkan untuk makan sahur
3. Menahan makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Bersegera untuk berbuka jika tiba waktu maghrib.

Itulah ketentuan dan tata cara melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal. Semoga bermanfaat! (*)