Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
Opini

Milad ke-356 Susoh, Momentum Lebih Peduli terhadap Pendidikan

331
×

Milad ke-356 Susoh, Momentum Lebih Peduli terhadap Pendidikan

Sebarkan artikel ini

Penulis: Hasanul Amri, S.Pd (Ketua MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Aceh Barat Daya)

Susoh memasuki usia 356 tahun kilas balik sejarah dan peradabannya harus terus dilestarikan. Bertepatan dengan tanggal 3 November 2022 ditandai dengan miladnya Susoh ke usianya yang 356 tentu bukan usia yang muda.

Peradaban Susoh sudah tiga abad berlangsung dan telah melahirkan banyak kenangan sejarah, serta tokoh cendikiawannya. Selamat hari jadi Bandar Susoh ke-356, lahir dari sebuah peradaban untuk kemajuan yang gemilang di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Sejarah telah mencatat bahwa Susoh telah melahirkan tokoh-tokoh cendikiawan tidak hanya tingkat Kabupaten bahkan tingkat Nasional. Tokoh-tokoh nasional kelahiran Susoh atau orang tuanya berasal dari Susoh di abad 20 (1901-2000) seperti Prof. Dr. Hakim Nyak Pha S.H D.E.A, Dr. Fachry Aly M.A, Dr. Risman Musa M.A, Elly Risman Psi, Drs. Ferry Mursyidan Baldan dan lainnya.

Rangkaian Sejarah mencatat bahwa para pendahulu Susoh adalah para tokoh-tokoh pendidikan dan cendikiawan. Upaya yang dilakukan para pendahulu Susoh dengan landasan filosofis agama yang kuat, program pembangunan yang berorientasi pendidikan, peningkatan sumber daya manusia dengan perkebunan yang mendukung. Hal itu merupakan bukti dari kebenaran sejarah pendahulu Susoh seutuhnya.

Dalam akselerasi pembangunan di daerah Susoh, pengenalan yang seksama dari masyarakat umum terhadap kondisi dan situasi daerahnya adalah keharusan mutlak dan dapat dijadikan modal yang sangat berharga dalam melaksanakan pembangunan ke depan.

Pengenalan keadaan lingkungan dan kebanggaan terhadap sejarah dengan setepat-tepatnya akan menumbuhkan pemikiran-pemikiran yang berguna untuk mengerahkan segenap kemampuan dan pengetahuan bagi perkembangan serta pertumbuhan daerah di masa yang akan datang. Konsep pemikiran filosofis pendahulu Susoh harusnya tidak tergeser dengan bertambahnya usianya semakin matang. Para pendahulu Susoh mengembangkan daerah dengan kekuatan kulture agama, nilai estetika budaya, serta kearifan lokal budaya yang luhur tidak boleh tergeser dengan perkembangan zaman saat ini.

Didikan para pendahulu Susoh harus menjadi cerminan di saat sekarang ini dan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, dengan berkembangnya peradaban Susoh harusnya para generasi muda saat ini harus lebih peduli terhadap daerahnya yang begitu banyak nilai history yang membanggakan.

Pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh Susoh yang begitu mementingkan nilai-nilai keagamaan dan pendidikan harus menjadi tanggung jawab bersama lebih-lebih para generasi muda saat ini atau akrab disebut dengan Gen-Milenial.

Dengan demikian semakin meningkatlah dinamika perkembangan zaman. Cara pendekatan yang penting dalam rangka usaha pembangunan adalah penyusunan “pola potensi pembangunan” bagi masing-masing daerah.

Untuk ini diselenggarakan inventarisasi bahan keterangan tentang daerah yang merupakan titik tolak dalam usaha lebih mengenal keadaan lingkungan daerah dengan sebaik-baiknya.

“Pola Potensi Pembangunan Daerah” akan mencerminkan potensi pertumbuhan daerah, memberikan petunjuk-petunjuk mengenai lokasi yang paling tepat untuk sesuatu sektor kegiatan dan menggambarkan pula berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam usaha menjamin konsistensi di antara berbagai kegiatan Pembangunan.

Dengan sendirinya perlu pembinaan terus menerus dari “Pola Potensi Pembangunan Daerah”. Hal ini disebabkan masih banyak bahan keterangan yang belum ada atau pun belum cukup lengkap, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.

Perkembangan masyarakat dewasa ini dirasakan sedemikian pesat sehingga banyak bahan keterangan yang sudah dilampaui oleh perkembangan keadaan.

Karenanya keterangan atau informasi yang ada perlu diperbaharui, di tambah dan dilengkapi Pembinaan secara terus menerus, lebih jauh akan bermanfaat sebab dewasa ini seperti kita saksikan sendiri perkembangan teknologi sudah sedemikian pesat sehingga kita akan senantiasa ketinggalan jika mengumpulkan informasi tentang lingkungan di mana kita hidup diabaikan. Dalam ruang lingkup pemikiran ini, kita perlu mengenal sejarah daerah kita sendiri secara lebih baik.

Fenomena-fenomena sejarah sungguh layak untuk digali kembali, sebagai cermin bagi kehidupan kita sendiri. Dalam rangka mencapai cita-cita ini, maka diperlukan sejarah yang memenuhi segenap persyaratan, di mana fakta-fakta dan data tersusun secara sistematik dan mempunyai metode penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai karya ilmiah.

Akhir kata dengan diperkarsainya peringatan Milad Susoh ini semoga menjadi batu loncatan dan motivasi kepada generasi muda Susoh untuk terus menggali sejarah dan mengambil intisari nilai-nilai penting pemikiran filosofisnya sehingga daerah kita maju pembangunannya, taat agamanya, cerdas generasinya, cinta terhadap kearifan budaya lokalnya. Selamat Hari Jadi Susoh ke 356 sebuah peradaban menuju kegemilangan.***

Sumber :
1. Aris Faisal Djamin, Susoh Cahaya Kemilau Peradaban. Banda Aceh, 2021.
2. Korespondensi Tokoh.

Baca Juga :   IPC Pusat Layanan Kesehatan di Aceh, Sudah Berjalan atau Masih Sekedar Harapan?