GLOBAL JAKARTA – Nama sosok Pahlawan asal Aceh, Laksamana Malahayati dinobatkan sebagai salah satu nama jalan di DKI Jakarta.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengucapkan terimakasih kepada Pemprov DKI Jakarta atas penobatan nama pahlawan Aceh itu sebagai nama jalan di ibukota.
“Saya mewakili Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh berterima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta, terkhusus kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah menginisiasi pemberian nama jalan Pahlawan Aceh, Laksamana Malahayati, atau Laksamana Keumalahayati,” kata Gubernur Nova dalam acara peresmian nama jalan Laksamana Malahayati secara virtual di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, (23/11/2021).
Nova mengatakan, dengan diabadikan nama Keumala Hayati sebagai nama salah satu jalan di Jakarta, akan mengenang bagaimana perjuangannya dulu. Dan, ini juga akan menjadi sebuah nilai sejarah bagi Indonesia, khususnya Aceh.
“Dari perjuangan Keumala Hayati itu patut kita dijadikan contoh, apalagi bagi generasi muda sekarang. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjuangan Beliau. Seorang perempuan yang gigih berani dalam menumpaskan penjajahan,” ujar Gubernur Nova.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Ph.D mengatakan, peran Laksamana Malahayati dalam menghadapi penjajah patut diapresiasi, dan didedikasikan namanya.
“Apalagi perjuangan yang diberikan untuk bangsa ini sangatlah luar biasa. Seorang perempuan yang pemberani dan gigih dalam memimpin peperangan,” katanya.
Sehingga kata dia, namanya patut dipermanenkan di salah satu jalan Jakarta menuju Bekasi yang diperkirakan panjangnya sekitar 7,6 kilometer yang melintasi Kelurahan Pondok Kelapa, Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit dan Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
“Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini tanggal 23 November 2021, nama jalan Laksamana Malahayati resmi dibuka,” ucap Anis.
Disebutkan Anis, di Jakarta bukan hanya nama Laksamana Malahayati yang telah dipermanenkan, sebelumnya ada juga sejumlah nama pahlawan asal Aceh yang sudah dipermanenkan baik nama jalan ataupun masjid.
“Seperti Masjid Cut Mutia, Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Teuku Umar, Jalan Panglima Polim, dan Jalan Teungku Chik di Tiro,” katanya.
Sejarah Malahayati
Laksamana Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh dalam melawan penjajah.
Pada tahun 1585–1604, Laksamana Malahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Menurut sejarah, Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. (*)
Ikuti berita terbaru Aceh Global News melalui Google News : Klik Disini !