Oleh: Adelna Riska
SETIAP orang muslim harus berpegang teguh kepada aqidah, karena Aqidah adalah pondasi dari suatu agama, diibaratkan seperti sebuah bangunan, maka Aqidah adalah pondasi dari sebuah bangunan tersebut, jika kuat aqidah seseorang maka kuat jugalah keimanan seseorang. Adapun pengertian aqidah itu sendiri adalah keyakinan, kepercayaan, keimanan seseorang untuk menauhidkan Allah (mengEsakan), tidak boleh sedikitpun ada keraguan tentang adanya Allah
Mengenal Allah berbeda dengan mengenal makhluk mengenal makhluk adalah dengan mengetahui nama, alamat, rumah, orang tuanya, warna kulit, tinggi badannya dan seterusnya, sedangkan mengenal Allah tidak dengan seperti itu karena Allah bukan benda, tidak di sifati dengan sifat benda karena Allah berbeda dengan makhluknya sebagaimana firman Allah dalam Qur’an surah As-syura ayat 11:
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
Artinya: Dia Allah tidak menyerupai makhluknya dan tidak ada di antara makhluknya yang menyerupai Nya baik dari satu segi maupun semua segi dan Dia maka melihat dan maha mendengar.”
Dalam mengenal Allah ini kebanyakan orang keliru dikarenakan tidak mempelajari sifatNya. Terlebih dahulu Seseorang yang memiliki aqidah yang benar merupakan hal yang sangat berharga bagi dunia dan akhiratnya. Karena dengan aqidah yang benar menghalangi seseorang kekal di neraka Jahannam
Pembinaan aqidah merupakan hal yang paling penting untuk di pelajari oleh setiap masyarakat yang beragama Islam. Tetapi kenyataannya pada zaman sekarang ini di setiap jenjang pendidikan sudah jarang sekali diajarkan tentang aqidah padahal aqidah adalah ilmu yang dasar yang harus di pelajari setiap Masyarakat muslim.
Dengan terkikisnya pembinaan aqidah tersebut terdapat banyak sekali penyimpangan yang menyelisihi aqidah, ini disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan di bidang Tauhid bagi masyarakat. Oleh karna itu pentingnya pembinaan aqidah di setiap jenjang pendidikan agar tidak terjadinya penyimpangan yang menyelisihi aqidah.
Lantas, apakah pembinaan aqidah di dapat dari jenjang pendidikan saja? Jawabanya tidak, karena tidak hanya dari jenjang pendidikan saja bahkan peran orang tua juga sangat di butuhkan dalam pembinaan aqidah, oleh karena itu orang tua dituntut untuk lebih dahulu memahami tentang aqidah dan dasar-dasar ilmu agama karena orang tua itu adalah jembatan pertama bagi anak atau di sebut dengan madrasah awal bagi si anak.
Orang tua bukan hanya berkewajiban untuk menafkahi dan membesarkan saja bahkan juga berkewajiban untuk mengajarkan kepada anak tentang aqidah, ibadah, hukum-hukum bahwa ini wajib, dan itu haram, dan hal-hal yang di syarat kan dalam agama islam.
Nyatanya sekarang ini orang tua sudah jarang memperhatikan pembinaan aqidah yang harus di miliki oleh anaknya, bahkan kebanyakan orang tua lebih mementingkan ilmu dunia semata tanpa memikirkan kepentingan ilmu agama bagi anak-anak mereka.
Sehingga, terkadang anak pun merasa acuh tak acuh dengan pelajaran ilmu agama, bahkan ada dari mahasiswa ketika di tanya tentang sifat-sifat Allah mereka tidak mengetahui dikarenakan kurangnya perhatian yang lebih terhadap ilmu agama. Oleh karenanya peran orang tua sangatlah di butuhkan untuk perubahan pada pola pikir anak.
Bagaimana orang tua bisa berharap Anak-anaknya terdidik dengan baik jika dia di asuh oleh orang tua yang tidak berpendidikan. Maka dari itu marilah kita bekali diri kita dengan ilmu agama yang pokok agar hidup kita lebih terarah dan berguna untuk dunia dan akhirat nanti.***
Penulis adalah Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prodi komunikasi Penyiaran Islam UIN Ar Raniry Banda Aceh.
Editor: Salman