Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaHeadlinePeristiwa

BPBD Aceh Utara Sebut Banjir Rendam 15 Kecamatan, Lhoksukon Terparah

301
×

BPBD Aceh Utara Sebut Banjir Rendam 15 Kecamatan, Lhoksukon Terparah

Sebarkan artikel ini
Foto udara memperlihatkan kawasan yang terendam banjir akibat hujan lebat selama sepekan terakhir dan jebolnya tanggul sungai di Lhoksukon, Aceh Utara pada 6 Oktober 2022. (AFP/Zikri Maulana)

Lhoksukon, AcehGlobalnews.com — Update perkembangan banjir di Kabupaten Aceh Utara kian meluas. Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat, menyebut dampak banjir tahunan ini telah merendam 15 Kecamatan di wilayah itu.

“Update kebencanaan per hari ini, tanggal 8 Oktober 2022, pukul 07.00 WIB, wilayah terdampak banjir telah mencapai 15 kecamatan,” kata Kalaksa BPBD Aceh Utara, Asnawi, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Mulyadi, kepada wartawan, Sabtu (8/10/2022) sore

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Adapun 15 Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Pirak Timu, Matangkuli, Cot Girek, Lhoksukon, Tanah Luas, Samudera, Nisam, Paya Bakong, Muara Batu, Geuredong Pase, Langkahan, Dewantara, Sawang, Banda Baro, dan Kuta Makmur.

Mulyadi menjelaskan, banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara akibat hujan yang terus menerus, sehingga meluapnya aliran sungai Krueng Keuruto, Krueng Pirak, dan Krueng Pase.

Baca Juga :   Pj Bupati Abdya Santuni Keluarga Almarhum Sudirman

Pada 4 Oktober 2022 mulanya air mulai melewati badan jalan dan menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timur sekitar pukul 07:30 WIB.

“Kemudian, 5 Oktober 2022, banjir semakin meluas menggenangi Kecamatan Cot Girek, Lhoksukon, Tanah Luas, Samudera, Nisam, Paya Bakong, Muara Batu, Geuredong Pase, Langkahan, dan Dewantara,” ujar Mulyadi.

Selanjutnya, pada 6 Oktober, banjir kian meluas dan merambah ke Sawang. Pada 7 Oktober, banjir semakin melebar dengan menerobos dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Banda Baro dan Kuta Makmur. Ketinggian air antara 10 hingga mencapai 150 centimeter.

Ia melaporkan sampai hari ini (8 Oktober), banjir merendam Kecamatan Lhoksukon. Ia mengatakan di daerah ini air semakin meninggi dan meluas ke permukiman warga.

Baca Juga :   Gampong Cot Mancang Susoh Abdya Gelar Turnamen Sepakbola Antar Dusun
Foto udara ini memperlihatkan kawasan yang terendam banjir akibat hujan lebat selama sepekan terakhir dan jebolnya tanggul sungai di Lhoksukon, Aceh Utara pada 6 Oktober 2022. (AFP/Zikri Maulana)

“Jumlah warga terdampak banjir secara keseluruhan di Aceh Utara yang terdata per 7 Oktober 2022, yaitu 15.342 KK atau 52.007 jiwa. Korban banjir yang mengungsi 11.955 KK atau 39.847 jiwa, tersebar di 80 titik pengungsian. Volume air semakin meluas,” rincinya.

Akibat banjir pada 6 Oktober, sekira pukul 15.30 WIB, kata Mulyadi, satu unit rumah milik Nurmiati M. Jamil (64), warga Gampong Blang Cut, Kecamatan Sawang tertimbun tanah longsor. Saat ini katanya, korban sudah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sawang.

Sementara, informasi yang dihimpun sampai hari ini [Sabtu, 8 Oktober 2022], pukul 17.00 WIB sore, hujan masih mengguyur Kabupaten Aceh Utara.

“Kecamatan terparah yang terdampak banjir saat ini adalah Lhoksukon. Air semakin meluas hingga memasuki permukiman warga,” sebut Mulyadi.

BPBD Aceh Utara akan terus melakukan rapat koordinasi terkait penanganan banjir ini. Maka itu, Kalaksa BPBD Aceh Utara meminta melalui Camat atau Muspika dan perangkat gampong setempat untuk melaporkan secara kontinu perkembangan di lapangan.

Baca Juga :   Tokoh Masyarakat Pase Sampaikan Pernyataan Sikap Soal Penanganan Banjir Aceh Utara

Selain itu, Mulyadi juga mengimbau seluruh tim BPBD agar terus memantau kondisi lokasi banjir, berkoordinasi, dan tetap bersiap siaga di lapangan.

Mulyadi menyampaikan, dalam penanganan pasca bencana banjir di Aceh Utara, pihaknya bersama petugas gabungan dari unsur-unsur terkait juga melakukan penyaluran bantuan logistik, serta menyiagakan petugas dan relawan untuk penanganan darurat banjir.

“Saat ini sedang dalam pemantauan situasi di lapangan melalui BPBD rescue, Satgas SAR Aceh Utara, tim pemadam kebakaran, TNI, Polri dan relawan bencana untuk melakukan evakuasi. Selain itu, pendataan kebutuhan dasar korban bencana alam dan memberikan sosialisasi penyelamatan mandiri dalam penanganan bencana,” katanya. (*)