Oleh : Milla Aulia Umay

INDONESIA sebagai negara korupsi telah menjadi masalah kronis yang terus menggerogoti pembangunan dan pertumbuhan negara.

Praktik korupsi yang merajalela di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, bisnis, hingga lembaga penegak hukum, telah menghambat upaya mencapai transparansi, akuntabilitas, dan keadilan di negeri ini.

Korupsi di Indonesia tidak hanya merugikan negara, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga negara.

Ketika rakyat melihat bahwa pejabat yang seharusnya bertindak untuk kepentingan publik justru memperkaya diri sendiri, kepercayaan pada sistem dan pemerintah semakin melemah.

Selain itu, korupsi juga memperburuk kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi di Indonesia. Dana publik yang seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan pendidikan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat malah terkuras oleh praktik korupsi.

Akibatnya, orang-orang miskin semakin terpinggirkan dan kesenjangan ekonomi semakin melebar. Penegakan hukum terhadap koruptor juga masih menjadi tantangan di Indonesia.

Tak ayal, banyak pelaku korupsi yang berhasil lolos dari jeratan hukum atau menerima hukuman yang tidak sebanding dengan kejahatan yang mereka lakukan.

Kurangnya efektivitas penegakan hukum ini menciptakan iklim impunitas yang memicu lebih banyak lagi praktik korupsi yang terjadi.

Jika korupsi dalam suatu negara telah merajalela dan sudah seperti santapan makanan bagi negara setiap hari, maka akibatnya negara tersebut menjadi negara yang kacau, tidak ada system sosial yang dapat berlaku dengan baik.

Korupsi sangat berpengaruh negatif terhadap rasa keadilan sosial dan kesetaraan sosial. Salah satu efek negatif yang sangat berbahaya dari korupsi pada jangka panjang adalah rusaknya generasi muda.

Dalam masyarakat yang korupsi telah menjadi makanan sehari-hari, anak akan tumbuh dengan pribadi antisosial, sehingga generasi muda akan menganggap bahwa korupsi sebagai hal yang biasa, sehingga perkembangan pribadinya menjadi terbiasa dengan sifat tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News