Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
Komunitas MenulisOpini

NAPZA Racun Dunia

327
×

NAPZA Racun Dunia

Sebarkan artikel ini
Cut Wulandari Sukma

Oleh : Cut Wulandari Sukma

NAPZA merupakan kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif yang termasuk sekelompok obat, yang dapat berpengaruh pada kinerja tubuh, teruma pada otak. Disatu sisi Napza adalah obat ataupun bahan yang mempunyai manfaat di bidang kesehatan serta pengembangan ilmu pengetahuan. Tetapi disisi lain narkoba dapat mengakibatkan ketergantungan apabila dipakai tanpa adanya pengendalian.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Napza merupakan obat yang apabila masuk kedalam tubuh manusia dapat mempengaruhi tubuh terutama bagian otak atau susunan saraf pusat, yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan fisik, psikis, serta fungsi sosial karena terjadi kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan terhadapNapza.

Penyalahgunaan Napza baik itu salah satu ataupun beberapa jenis napza dengan cara berkala diluar indikasi medis, hingga mengakibatkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan juga gangguan fungsi sosial. (Qomariyatus, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2015).

Baca Juga :   Peran Pemuda sebagai Agent Of Change

Narkoba jika dimasukkan kedalam tubuh manusia, baik dengan cara diminum, dihirup, atau disuntikan, dapat mengubah fikiran, suasana hati, perasaan, serta perilaku seseorang. Menurut pengaruh penggunaannya, dan dalam kalangan medis, Napza merupakan obat-obatan yang sering digunakan. Zat atau obat sintesis juga kerap dipakai oleh para dokter untuk melakukan terapi para pecandu narkoba.

Hasil penelitian LIPI dan BNN, jumlah penggunaan narkoba di Aceh pada tahun 2022 sebanyak 83.000 orang, ini merupakan peringkat keenam nasional. Hingga Maret tahun 2022, Polda Aceh telah memusnahkan 357 kg sabu, 206.638 butir ekstasi, dan 19.859 butir pil happy five.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dikalangan generasi muda kian meningkat. Penyalahgunaan narkoba merupakan salah-satu kenakalan remaja. Biasanya pemakaian obat terlarang dikalangan remaja tentunya memiliki motif tersendiri seperti, ingin terlihat gaya, solidaritas kelompok, menghilangkan rasa sakit, dan yang paling banyak adalah karena adanya sifat penasaran, ingin mencoba agar rasa penasarannya terpenuhi.

Baca Juga :   Mendengar atau Berbicara?

Bukanlah hal yang aneh, jika peredaran narkoba sudah sangat parah dikalangan masyarakat, narkoba yang mudah diperoleh menjadi salah-satu hal yang membuat para kalangan mudah mendapatkannya. Salah-satu masalah yang tentunya menjadi pr besar bagi kita semua adalah bagaimana cara memberantasnya.

Pemerintah memang sudah melakukan berbagai upaya dalam memberantas narkoba, tetapi langkah ini belum efektif terhadap masyarakat. Lingkungan rumah terutama orang tua merupakan salah-satu cara mengatasi permasalahan tersebut. Dalam hal ini, orang tua tentunya sangat berfungsi didalam mendidik anak dalam menerapkan perilaku yang baik, terutama seorang Ibu. Ibu merupakan madrasatul ula atau sekolah pertama bagi anak-anaknya, mulai sejak dini hendaklah menanamkan pendidikan moral pada anak.

Baca Juga :   17 Tahun Damai Aceh Delusi yang Memabukkan

Hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan pendekatan agama, bagi mereka yang sudah terlanjur terjerumus didalam narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai agama. Diharapkan dengan adanya nilai agama yang ditanamkan dalam diri mereka, agar mampu menggugah jiwa kembali kejalan yang benar. Karena setiap agama tentunya mengajarkan pemeluknya agar senantiasa menegakkan kebaikan, menghindai kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan sekitar.***

Penulis adalah Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Tulisan ini adalah opini penulis.

Editor: Salman