Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaDaerah

24 Tahun Simeulue Dimekarkan, Masyarakat Mengeluh Tidak Rasakan Jalan Aspal

454
×

24 Tahun Simeulue Dimekarkan, Masyarakat Mengeluh Tidak Rasakan Jalan Aspal

Sebarkan artikel ini
Kondisi jalan di Simeulue sampai hari ini belum tercium bau Aspal. Foto: For Acehglobal.

SIMEULUE – Masyakarat Simeulue mengeluh lantaran tidak merasakan jalan aspal sejak Kabupaten Simeulue dimekarkan pada tahun 1999.

Warga di Simeulue Kecamatan Simeulue Barat dan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, mengeluh hingga kini belum merasakan jalan aspal karena belum adanya perhatian dari pemerintah.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Desa tersebut yakni Desa Lhok Makmur, Sanggiran, Ujung Harapan dan sebagian Desa Lhok Bikhao Kecamatan Simeulue Barat dan Desa Trans Maranti, Trans Jernge, Trans Baru dan Latiung Kecamatan Teupah Selatan.

Ali Hasman, warga Teupah Selatan mengatakan sangat berharap adanya perhatian dari Pemda Simeulue untuk membangun jalan aspal di wilayah mereka, pasalnya selama ini warga kerap mengalami kesulitan membawa hasil perkebunan di desa seperti buah sawit dan hasil kebun lainnya.

Baca Juga :   Tenggelam di Selat Malaka, Tiga Nelayan Aceh Dipulangkan dari Malaysia

“Kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah, agar jalan ini segera di aspal, sehingga untuk membawa hasil pertanian kami bisa lebih mudah,” harapnya.

Senada disampaikan Khalid warga Simeulue Barat, ia sangat berharap Pemerintah dan wakil rakyat (DPRK) untuk segera menuntaskan permasalahan aspal di desa mereka, karena itu merupakan akses utama masyarakat dalam mencari nafkah.

“Umur saya sudah 40 tahun, sampai dengan hari ini di daerah saya Sanggiran, Kecamatan Simeulue Barat yang berbatasan dengan Kecamatan Alafan, jangankan dibangun aspal, bau asap aspal pun tak pernah lewat,” keluh Khalid dengan nada kesal.

Khalid menuturkan, selain infrastruktur jalan yang menjadi transportasi akses utama masyarakat, di Desa Sanggiran juga berdiri Puskesmas tempat masyarakat berobat.

Baca Juga :   Good Job! Polres Abdya Berhasil Ringkus Maling Ternak Lintas Kabupaten

“Sangat disayangkan bila ada saudara-saudara kami yang sedang sakit dan harus dibawa ke Puskesmas, sedang jalannya tidak bagus, belubang, dan licin, yang ada malah memperparah sakit pasien,” ujarnya.

“Hanyalah harapan dan janji politik para pemain panggung politik, baik kepala daerah maupun para wakil rakyat Kabupaten Simeulue, itu yang kami dapatkan di setiap musimnya,” tambah Khalid.

Kata dia, mayoritas warga di daerahnya bermata pencaharian petani dan nelayan. Warga sangat membutuhkan infrastruktur jalan yang baik sebagai sarana transportasi dalam mengangkut hasil panen.

“Karena kondisi jalan yang rusak tidak sedikit warga yang mengalami kecelakaan, apalagi di malam hari, selain lobang jalan tidak ada lampu penerang juga menjadi penyebab banyak kecelakaan,” ungkap Khalid.

Sementara itu, Camat Simeulue Barat Daswan dan Camat sebelumnya mengaku bahwa pihaknya telah mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Simeulue agar usulan pembangunan infrastruktur jalan di daerahnya dapat diprioritaskan untuk segera dibangun.

Baca Juga :   Gampong Padang Hilir Susoh Kembali Salur BLT DD, Keuchik Zakaria Imbau Warga Vaksin

“Memang selama ini warga di Desa tersebut sudah sangat lama menantikan jalan di Desa mereka dapat diaspal agar dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat,” kata Daswan.

Hal senada juga disampaikan Camat Teupah Selatan, Alexsender. Ia menyebut ada lebih 10 kilometer jalan di daerah Teupah Selatan yang telah diusulkan ke pemerintah. Alexander berharap jalan tersebut dapat segera dibangun di tahun depan.

“Kami berharap di daerah kami juga ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Simeulue sebab dengan dibangunnya infrastruktur jalan yang layak di daerah kami telah mengakomodir keinginan masyarakat,” tandasnya.(*)

Editor : Salman