Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
NasionalPemilu 2024

Demo Tolak Hasil Pemilu 2024 Ricuh, Massa Bentrok dengan Polisi

214
×

Demo Tolak Hasil Pemilu 2024 Ricuh, Massa Bentrok dengan Polisi

Sebarkan artikel ini
Aksi demo di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta yang berlangsung hingga Selasa (19/3/2024) malam sempat diwarnai kericuhan. Aksi saling dorong dengan aparat keamanan tak terhindarkan sebelum akhirnya massa berangsur membubarkan diri. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Acehglobal – Aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (19/3/2024) malam, berujung ricuh.

Massa demonstran bentrok dengan aparat keamanan setelah negosiasi untuk membubarkan diri gagal.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kericuhan dimulai sekitar pukul 20.35 WIB setelah Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, gagal bernegosiasi dengan massa pengunjuk rasa dari atas mobil komando.

Baca Juga :   FDK UIN Ar Raniry Adakan Baksos Nasional

Perwakilan massa meminta pembebasan demonstran yang diamankan, namun Susatyo menolak.

Ia menegaskan, pembebasan akan dilakukan jika massa di depan Gedung DPR/MPR membubarkan diri.

“Saudara-saudara silakan membubarkan diri terlebih dahulu. Nanti perwakilan aksi baru datang menemui saya,” kata Susatyo.

Baca Juga :   Eks Jubir KPK Febri Diansyah jadi Pengacara Istri Sambo

Namun, massa menolak dan menyatakan mereka dipaksa untuk bubar.

Mendengar hal itu, Susatyo memerintahkan anggota polisi untuk mendekat ke arah massa. Bentrokan pun tak terelakkan.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suyudi Ario Seto, kemudian turun tangan untuk membubarkan massa.

Upaya ini berhasil mendorong massa mundur hingga ke arah Flyover Senayan. Arus lalu lintas di Jalan Gatot Soebroto yang sempat ditutup kembali dibuka.

Baca Juga :   Panglima Laot Aceh Jajaki Kerjasama Lembaga Nasional dan Internasional

Sebelumnya, unjuk rasa diwarnai aksi bakar-bakar hingga lempar botol dan balok ke arah Gedung DPR.

Massa membakar baliho bergambar Presiden Joko Widodo dan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.

Polda Metro Jaya sebelumnya telah mengerahkan 3.355 personel gabungan untuk mengamankan aksi di DPR/MPR dan KPU RI.(*)