Jakarta, Acehglobal – Aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (19/3/2024) malam, berujung ricuh.
Massa demonstran bentrok dengan aparat keamanan setelah negosiasi untuk membubarkan diri gagal.
Kericuhan dimulai sekitar pukul 20.35 WIB setelah Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, gagal bernegosiasi dengan massa pengunjuk rasa dari atas mobil komando.
Perwakilan massa meminta pembebasan demonstran yang diamankan, namun Susatyo menolak.
Ia menegaskan, pembebasan akan dilakukan jika massa di depan Gedung DPR/MPR membubarkan diri.
“Saudara-saudara silakan membubarkan diri terlebih dahulu. Nanti perwakilan aksi baru datang menemui saya,” kata Susatyo.
Namun, massa menolak dan menyatakan mereka dipaksa untuk bubar.
Mendengar hal itu, Susatyo memerintahkan anggota polisi untuk mendekat ke arah massa. Bentrokan pun tak terelakkan.
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suyudi Ario Seto, kemudian turun tangan untuk membubarkan massa.
Upaya ini berhasil mendorong massa mundur hingga ke arah Flyover Senayan. Arus lalu lintas di Jalan Gatot Soebroto yang sempat ditutup kembali dibuka.
Sebelumnya, unjuk rasa diwarnai aksi bakar-bakar hingga lempar botol dan balok ke arah Gedung DPR.
Massa membakar baliho bergambar Presiden Joko Widodo dan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.
Polda Metro Jaya sebelumnya telah mengerahkan 3.355 personel gabungan untuk mengamankan aksi di DPR/MPR dan KPU RI.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp