Rosi tak menampik bahwa minimnya tenaga teknis juga menjadi tantangan tersendiri bagi Perumda Tirta Abdya dalam memberikan layanan optimal. Saat ini, hanya empat orang teknisi yang harus menangani seluruh wilayah Abdya.
“Jumlah petugas sangat terbatas. Kami mohon masyarakat bersabar karena kami harus memprioritaskan penanganan yang paling mendesak lebih dulu,” kata Rosi.
Ia juga berharap pemerintah daerah dapat mendukung perbaikan infrastruktur, khususnya kerusakan pada dinding dan pipa intake yang terdampak banjir tahun lalu. Menurutnya, laporan sudah disampaikan sejak masa penjabat bupati sebelumnya.
“Semoga Pemda bisa menganggarkan perbaikannya. Kami ingin terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menilai setiap masukan dari masyarakat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja sebagai penyedia kebutuhan dasar warga.
“Semakin luas cakupan layanan, semakin besar juga biaya operasi dan pemeliharaannya,” jelas Rosi.
Ia menyampaikan harapan atas diterapkannya Peraturan Bupati Nomor 45 Tahun 2024 tentang tarif air minum, yang dinilai sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada masyarakat. Dan Perumda bisa memenuhi beban operasional secara mandiri, serta terus meningkatkan kualitas pelayanan secara bertahap.
“Kami berharap dengan penerapan aturan baru tersebut benar-benar dapat memberi energi baru bagi Perumda Tirta Abdya untuk pertumbuhan pelayanan yang semakin baik sesuai dengan harapan, serta visi misi kepala daerah dimasa yang akan datang,” pungkasnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan