Atap rumah gubuk yang ditempati Eka juga kerap bocor. Untuk menyewa rumah ia mengaku tak punya uang. Eka telah diceraikan suaminya (NS) pada tahun 2015 lalu. Sewaktu ada suami, ia mengaku saat itu masih sewa-sewa rumah.

“Harapan saya kepada pemerintah, kami bisa dibantu rumah yang layak huni. Tinggal di tempat bekas kandang ayam, anak saya sering minder di ejek oleh teman-temannya dipanggil anak ayam KUB. Meski demikian, saya tetap kasih semangat pada mereka agar jangan minder dan tetap mau bersekolah,” jelas Eka dengan nada sedih.

Tampak dari belakang dan samping rumah gubuk yang ditempati Eka dan anak-anaknya. Foto: Acehglobal/M. Nasir.

Untuk diketahui, mendapat informasi tersebut pihak Baitul Mal Abdya telah terjun langsung ke lokasi rumah yang ditempati Eka dan anak-anaknya di Desa Lhung Baroe, Kecamatan Manggeng, Abdya.

“Kami telah meninjau langsung kondisi rumah Ibu Eka. Insyaallah, kami akan segera melaporkannya kepada Pak Pj Bupati, karena menurut pandangan kami, Ibu Eka sangat pantas mendapatkan bantuan rumah yang layak huni,” kata Ketua Baitul Mal Abdya, Zulbaili Djuned yang didampingi anggota Salman Syarif, Tgk Hirman dan Tgk Syamsul Qamar. (*)

Editor: Redaksi

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp