“Hadirnya platform “Merdeka Mengajar”, yang memberikan ruang untuk bebas berinovasi di kelas, serta mendorong pengembangan karakter dan kompetensi tenaga pendidik, hal itu berdampak pada seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang difokuskan pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar,” terang Cut Syazalisma.
Ditambahkannya, para mahasiswa yang dulu hanya belajar teori dalam kelas, sekarang bisa mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program “Kampus Merdeka”, para kepala sekolah dan kepala daerah juga dapat melakukan data “Asesmen Nasional” di platform “Rapor Pendidikan”, untuk melakukan perbaikan kualitas layanan Pendidikan, di wilayahnya masing-masing.
“Bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan Gerakan Merdeka Belajar, Transformasi yang massif ini sudah sepatutnya disyukuri, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerjasama kita semua,” tutur Sekda Cut Syazalisma.
Adapun susunan para pelaku upacara yakni, yang bertindak Inspektur Upacara adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Selatan Cut Syazalisma, S.STP, Perwira Upacara Kepala Dinas Pendidikan Aceh Selatan Akmal AH, S.Pd, Komandan Upacara Denny Safputra, S.STP, Pembaca Sejarah Singkat Otda Aijeal Mushawir, S.STP, dan Pembaca Doa Kemenag Aceh Selatan H. Dailami Hasmar, S.Ag. (*)
Editor : Salman
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp